Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai melakukan penertiban terhadap tiang reklame ilegal dan yang sudan habis masa izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Menyikapi itu, Pengamat Tata Kota Doktor H Muhammad Ikhsan, meminta Pemko Pekanbaru agar tidak tebang pilih dalam melakukan penertiban di lapangan.
"Asal jangan tebang pilih, harus sama. Semua yang tidak ada izin dan melanggar ketentuan, pangkas semua. Tidak boleh pilih-pilih," tegasnya, Selasa (25/3/2025).
"Kalau punya kita (tiang reklame pemko) bermasalah, itu harus ditertibkan juga. Prinsipnya harus adil lah," ulasnya.
Setelah dilakukan penertiban, kata Doktor Ikhsan, Pemko Pekanbaru harus meningkatkan pengawasan di lapangan supaya tidak lagi terjadi kesemrawutan.
"Jadi, pengawasan harus dilakukan, tidak bisa dibiarkan aja. Posisinya (tiang reklame) harus ditetapkan, harus ada izinnya sebelum dipasang. Agar tidak semrawut lagi, yang tidak ada izin ditertibkan," pintanya.
Doktor Ikhsan, tidak menampik penertiban tiang reklame ilegal yang kini masif dilakukan merupakan bentuk keberanian dan ketegasan Walikota Pekanbaru Agung Nugroho.
"Ya (bentuk keberanian dan ketegasan walikota), dan itu memang harus dibuktikan. Syaratnya itu aja, tidak tebang pilih," tutupnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian menyebutkan terdapat sebanyak 580 tiang reklame yang sudah habis izin PBG.
"Dari data yang ada sama kita, ada sekitar 580 tiang reklame yang izinnya sudah kedaluwarsa. Ratusan tiang reklame ini tersebar di 15 kecamatan," ungkapnya.
Saat ini, terang Zulfahmi, tim penertiban yang dibentuk Pemko Pekanbaru mulai menertibkan dengan menebang tiang reklame yang izin PBG nya sudah kedaluwarsa.
"Sudah ada 4 bando dan 5 tiang reklame yang ditebang tim penertiban," ucapnya.
Pemko Pekanbaru, lanjut Zulfahmi, tidak lagi memberikan peringatan ke pemilik tiang reklame agar memperpanjang izin PBG. Sebab, pemilik telah diingatkan berulang kali namun tak kunjung melakukan perpanjangan izin.
"Kita juga sudah tempel-tempel peringatan di tiang reklame kedaluwarsa. Jika tidak melakukan pembongkaran sendiri, maka kami akan lakukan pembongkaran," ujarnya.***