Betuah Pekanbaru - Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Pekanbaru, menyambangi sejumlah ritel untuk mengawasi peredaran beras oplosan.
Pengawasan dilakukan seiring adanya kasus beras oplosan yang berhasil diungkap Kepolisian Daerah (Polda) Riau di Kota Pekanbaru pada Kamis, 24 Juli 2025 kemarin.
Selain mengamankan seorang agen berinisial R, polisi turut menyita barang bukti beras oplosan sebanyak 9 ton lebih.
"Untuk itu, kami dari Pemerintah Kota Pekabaru menindaklanjuti di lapangan. Kami lakukan pengecekan ke lapangan apakah ada beras-beras (oplosan) yang dimaksud," kata Kepala Dinas Ketapang Kota Pekanbaru Maisisco, Selasa (29/7/2025).
Disamping melakukan pengawasan, Dinas Ketapang juga turut dihimbau lebih teliti dalam membeli beras. Sebab, beras oplosan yang diungkap polisi menggunakan nama sejumlah merk beras premium.
"Kita harus paham juga oplosan itu apa. Seperti medium yang dicampur dan dijual dengan harga premium, itu oplosan," terang Maisisco.
Kemudian ada juga beras medium yang dioplos dengan beras menir, dan dijual dengan harga medium. Oleh sebab itu, warga dihimbau agar paham dan selektif dalam memilih beras yang akan dikonsumsi.
Maisisco juga mengingatkan pihak ritel agar memeriksa kembali beras yang dijual. Beras yang dijual harus sesuai dan jangan sampai merugikan warga.
"Ke depan kita akan terus melakukan pengawasan, jika ditemukan nanti tentu kita akan tindak sesuai dengan aturan yang berlaku," tutupnya.***