Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat, melakukan pemutakhiran terhadap Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Pemutakhiran tersebut bertujuan untuk memperbarui data warga penerima bantuan dari pemerintah, sehingga penyaluran bantuan ke depannya bisa lebih tepat sasaran.
Kepala Dinsos Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, seluruh data masyarakat Indonesia telah tercakup dalam sistem DTSEN yang berisi pemeringkatan kondisi ekonomi keluarga, mulai dari desil 1 hingga desil 10.
"Yang berhak mendapatkan bantuan adalah masyarakat dengan peringkat desil 1 hingga desil 5," ucapnya, Selasa (14/10/2025).
Untuk itu, terang Zulfahmi, pihaknya perlu melakukan asesmen lapangan guna mendata warga kurang mampu maupun penyandang disabilitas yang belum tercatat dalam DTSEN.
Melalui asesmen tersebut, petugas dapat menentukan kelayakan dan jenis bantuan yang tepat bagi penerima.
"Kalau hasil asesmen menunjukkan mereka masuk kategori desil 1 sampai 5, maka mereka juga akan kami bantu. Prinsipnya, setiap laporan atau informasi yang masuk akan kami tindak lanjuti melalui verifikasi dan validasi," ujar Bang Zoel, sapaan Zulfahmi Adrian.
Menurutnya, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi instansi utama yang mengelola DTSEN, Dinsos turut berperan aktif melalui operator di tingkat kelurahan dan kecamatan. Operator ini berfungsi untuk memverifikasi dan memvalidasi data keluarga miskin di wilayah masing-masing.
"Saat ini, kami sedang merancang proses pemutakhiran data DTSEN. Banyak warga yang sudah menerima bantuan selama bertahun-tahun, sementara masih ada masyarakat miskin lain yang belum pernah tersentuh bantuan sama sekali. Ini yang ingin kami benahi," tutup Zulfahmi.***
