Diskusi Kelompok Tani Pamesi Global dengan YAMAM, Minggu (16/2/2025).
Betuah Bengkalis- Yayasan Masyarakat Alam Melayu (YAMAM), memenuhi undangan Kelompok Tani Pamesi Global, Desa Pamesi, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, Minggu (16/2/2025).
Undangan tersebut, kata Sekretaris YAMAM Deni Afrialdi, untuk mendiskusikan terkait lahan dan hutan adat milik masyarakat yang ada di Desa Pamesi, Kecamatan Batin Solapan, Bengkalis.
Lahan tersebut, menurut informasi dari Ketua Kelompok Tani Pamesi Global, Sutrisno, saat ini sudah dikuasai oleh perusahaan perkebunan dan pihak lainnya. Sementara masyarakat atau kelompok tidak bisa melakukan kegiatan di lahan tersebut sejak beberapa tahun belakangan ini.
"Diskusi ini juga untuk mencari solusi sehingga kelompok tani bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk menjadi ruang hidup untuk anak cucu masyarakat sekitar, seperti penanaman tanaman penghijauan seperti durian, jengkol, petai, matoa dan lain sebagainya. Termasuk untuk menyukseskan program ketahanan pangan pemerintah saat ini," kata Deni.
Kata Deni, lahan atau hutan adat di Pamesi tersebut seluas lebih kurang 2000-an hektar.
Atas diskusi, Sekretaris YAMAM Deni Afrialdi, menegaskan akan melakukan investigasi guna membantu masyarakat sekitar sehingga mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan lahan tersebut.
"Kita akan mencari dan melakukan investigasi terhadap perusahaan-perusahaan yang katanya sudah menjadikan lahan tersebut sebagai lahan perkebunan kelapa sawit, termasuk soal status lahan apakah mereka mempunyai izin dan hak pengelolaan atau legalitas lainnya seperti Hak Guna Usaha atau HGU) dan Izin Usaha Perkebunan atau IUP," tutur Deni.
Hadir dalam diskusi tersebut, tokoh-tokoh masyarakat Desa Pamesi, serta Wakil Sekretaris YAMAM Muhammad Edy Chandra, serta Wakil Bendahara Musnidianto.***
Editor: Isman