Banjir pasca hujan yang masih menggenani badan jalan dan pemukiman warga di Kota Pekanbaru.

Betuah Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, mengatakan jika dirinya akan jemput bola ke Pemerintah Pusat guna mendapatkan dana APBN untuk mengatasi persoalan banjir.

Sebab jika mengacu pada masterplan pengendalian banjir yang telah disusun tahun 2020 lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk menyelesaikan banjir. Anggaran itu tidak bisa dibebankan sepenuhnya di APBD.

Berdasarkan masterplan yang telah disusun itu, terdapat sebanyak 361 titik persoalan banjir yang harus diselesaikan.

"Kalau dieksekusi semua masterplan itu, Pekanbaru bebas banjir. Namun anggarannya yang tidak ada. Ini tidak cukup dengan APBD kota saja. Saya memang harus jemput bola ke pusat, membawa anggaran dari pusat ke Pekanbaru," ucap Agung, Kamis (10/4/2025).

Di samping bantuan pusat, terang dia, juga diperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Dengan adanya kolaborasi antara Pemko Pekanbaru, provinsi dan pusat, Agung Berharap persoalan banjir yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bisa secepatnya diatasi.

Dukungan dari pusat dan provinsi juga sejalan dengan masterplan pengendalian banjir. Karena dari 361 titik persoalan banjir yang harus diselesaikan, hanya 280 titik yang menjadi kewenangan Pemko Pekanbaru.

Sementara 81 titik lagi merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, provinsi, dan ada juga kewenangan Pemerintah Kabupaten Kampar.***