Foto bersama pengurus PII Riau dengan kepala daerah, usai pelantikan di Ballroom Cititel Hotel, Rabu (28/5/2025).
Betuah Pekanbaru - Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru Markarius Anwar, mengajak Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Riau untuk berkolaborasi membangun daerah.
Ia menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru siap menerima masukan-masukan untuk pembangunan daerah dari para insinyur khususnya yang tergabung dalam PII Riau.
"Karena bagaimanapun, kita membutuhkan tenaga-tenaga profesional tentunya dalam memberikan masukan, terutama dalam perencanaan pembangunan Kota Pekanbaru," ucap Markarius, usai menghadiri pelantikan pengurus PII Provinsi Riau periode 2024-2027, bertempat di Ballroom Cititel Hotel, Rabu (28/5/2025).
Pelantikan pengurus PII Riau dipimpin Ketua Umum PII Dr Ing Ir Ilham Habibie. PII Riau sendiri diketuai oleh Ir Ulul Azmi ST CST IPM ASEAN Eng.
Menurut Markarius, dengan adanya peran insinyur dan berkolaborasi dengan pemerintah, maka pembangunan akan baik dari sisi kualitas maupun pertanggung jawabannya.
"Untuk itu kita harapkan insinyur, khususnya PII Riau dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan di daerah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PII Wilayah Provinsi Riau Ir Ulul Azmi ST CST IPM ASEAN Eng, mengatakan jika pelantikan tersebut merupakan momentum konsolidasi insinyur se-Riau dalam merespons tantangan pembangunan yang semakin kompleks dan multidisipliner.
"Insinyur harus hadir di ruang strategis pembangunan, tidak sekadar menjadi pelaksana teknis," tegasnya.
"PII Riau siap menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam mendorong industrialisasi berbasis nilai tambah serta penguatan sektor teknis di daerah," ulas Ulul Azmi.
Selain pelantikan, kegiatan dengan tema "Inovasi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Riau Melalui Re-Industrialisasi dan Hilirisasi" itu juga dirangkai dengan Seminar Nasional Keinsinyuran yang mengangkat pentingnya sinergi antara sektor industri, pemerintah, dan akademisi dalam mewujudkan transformasi ekonomi daerah berbasis hilirisasi sumber daya dan penguatan infrastruktur.***