Terima Gelar Adat, Agung - Markarius Datuk Bandar dan Datuk Muda Setia Amanah

Jumat, 20 Juni 2025 - 19:39:21 WIB

Walikota-Wakil Walikota Pekanbaru Agung Nugroho dan Markarius Anwar didampingi istri, pada penabalan gelar adat oleh LAM Pekanbaru.

Betuah Pekanbaru - Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Agung Nugroho - Markarius Anwar, menerima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) setempat.

Agung Nugroho diberi gelar adat Datuk Bandar Setia Amanah dan Markarius Anwar Datuk Muda Bandar Setia Amanah.

Penabalan gelar adat itu berlangsung di gedung LAM Pekanbaru, Jumat (20/6/2025).

"Gelar ini adalah amanah yang sangat berat bagi kami. Terlebih secara usia, kami masih tergolong muda dan belum banyak makan asam garam kehidupan," ujar Agung Nugroho, usai prosesi penabalan.

Menurutnya, gelar adat yang baru diterima bukan sekadar penghargaan simbolik. Tapi merupakan tanggung jawab besar untuk memimpin dan menjaga marwah Kota Pekanbaru.

Untuk itu, Agung menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh tokoh adat, para datuk, tetua, dan warga Kota Bertuah atas kepercayaan yang diberikan.

Ia juga memohon bimbingan agar dapat menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya.

“Banyak pemimpin sebelumnya telah menorehkan sejarah dan menunaikan amanahnya. Kini giliran kami. Kota Pekanbaru yang kita cintai ini memiliki tantangan yang besar, tetapi juga harapan yang jauh lebih besar," tegasnya.

Agung, turut menyampaikan komitmennya untuk menjadikan nilai-nilai budaya Melayu sebagai fondasi pembangunan kota. Visi yang diusungnya adalah menjadikan Pekanbaru sebagai kota berbudaya, maju, dan sejahtera, dengan nilai Melayu sebagai jati diri utama.

"Kemajuan yang kita bangun tidak boleh tercabut dari akar. Maka nilai-nilai Melayu yang berakar kuat dari ajaran Islam akan menjadi semangat utama pembangunan Kota Pekanbaru," ucapnya.

Sebagai bagian dari program prioritas, Pemko Pekanbaru telah meluncurkan Pekanbaru Cinta Alquran yang dilaksanakan di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama. Dalam program ini, para pelajar diwajibkan membaca Alquran selama satu hingga dua jam sebelum memulai pelajaran.

Tak hanya itu, pemko juga rutin menggelar Festival Budaya Melayu di Rumah Singgah Tuan Kadi setiap pekan. Hal ini sebagai upaya untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi penerus. Bahkan, pemko merencanakan integrasi pendidikan budaya Melayu ke dalam kurikulum sekolah.

Agung juga menyinggung kondisi Pekanbaru yang kini semakin berkembang pesat akibat gelombang urbanisasi. Keberagaman etnis dan budaya di kota ini menjadi kekuatan yang harus dijaga.

"Meski berbeda-beda, kita masih bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Ini modal utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota," ungkapnya.

"Mari kita bangun Pekanbaru dengan semangat Melayu yang berkemajuan. Takkan hilang Melayu di bumi, takkan hilang Melayu di Pekanbaru,” tutup Agung menambahkan.***