Makan Korban Jiwa, Walikota Agung Sebut Razia Galian C Harus Dilakukan

Rabu, 10 September 2025 - 23:03:55 WIB

Walikota Pekanbaru Agung Nugroho saat berkunjung ke rumah duka kakak beradik yang ditemukan meninggal dunia di dalam kolam bekas galian C.

Betuah Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, menyebutkan jika razia terhadap aktivitas galian C harus dilakukan demi keselamatan warga.

Hal itu ia sampaikan, Rabu (10/9/2025), usai berkunjung ke rumah duka dua bocah kakak beradik yang ditemukan meninggal dunia di dalam kolam bekas galian C di Kecamatan Tenayan Raya pada Selasa (9/9/2025).

Agung, berharap peristiwa tersebut juga menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar tidak terulang lagi. Kepada orang tua, ia turut berpesan agar selalu mengawasi anak-anaknya.

"Hari ini saya hadir di rumah duka, ikut berbagi doa dan rasa kehilangan. Duka ini bukan hanya milik keluarga, tapi juga duka kita semua sebagai warga Pekanbaru. Semoga peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita untuk lebih peduli, saling menjaga, dan saling menguatkan," ucapnya.

Dikatakan Agung, meskipun Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bukan pihak yang mengeluarkan izin galian C, namun untuk keselamatan warga dan kelestarian lingkungan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Oleh karena itu, kami akan mengambil tindakan tegas. Kami mohon maaf, namun razia galian C harus dilakukan demi melindungi keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Pemko Pekanbaru, lanjut Agung, juga telah menggelar rapat bersama seluruh pemangku kepentingan untuk membahas langkah penanganan ke depan. Pemko bertanggung jawab memastikan lingkungan tetap aman dan tidak membahayakan warga.

"Semua pihak terkait sudah kami libatkan dalam rapat untuk mencari solusi terbaik," tutupnya.

Sementara itu dari keterangan pihak keluarga kepada Walikota Agung, kedua anaknya menghilang dari rumah pada Senin (8/9/2025). Namun, keduanya tak kunjung pulang hingga malam.

Orang tua sempat menduga anaknya diculik, lalu melapor ke Polsek Tenayan Raya. Keesokan paginya, seorang mandor tobong bata menemukan benda menyerupai boneka di dalam lubang bekas galian C.

Setelah dicek, ternyata sosok yang dikira boneka itu adalah jasad anaknya yang duduk di kelas 3 SD. Tak lama berselang, jasad sang adik yang duduk di kelas 1 SD juga ditemukan di lokasi yang sama.***