Ilustrasi HIV/AIDS/net

BETUAH.COM, PEKANBARU - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat, terhitung Januari hingga akhir Oktober 2019 sudah ditemukan sebanyak 237 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan 23 kasus Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Dari data Dinas Kesehatan, penderita AID pertama kali ditemukan pada 2004 silam dan hingga Oktober 2019 sudah mencapai 1.862 kasus. Sementara AIDS sejak ditemukan tahun 2000, hingga Oktober 2019 berjumlah 1.455 kasus.

Menurut Walikota Pekanbaru Firdaus, penyebaran HIV/AIDS tak terlepas dari gaya hidup glamor dan pergaulan bebas. Konsumsi narkoba juga jadi faktor yang menyebabkan penularan virus mematikan ini.

"Penularan akan hilang bila kita jauhi semua kebiasaan yang negatif," tegasnya, Senin (2/12/2019).

Untuk itu, walikota mengajak warga sama-sama berperan aktif mencegah aktivitas yang berlawanan dengan norma agama, norma susila dan norma sosial. Pasalya, aktivitas yang bertentangan dengan norma jadi faktor resiko penularan HIV.

"Karena itu, mari kita bentengi keluarga kita dengan menanamkan pendidikan agama. Keluarga harus menjadi tauladan, jangan sampai mereka dapat dampak buruk dari lingkungan yang tidak baik," pesannya.

Di samping itu, walikota juga meminta instansi terkait gencar mensosialisasikan penanganan dan pencegahan HIV-SIDS serta narkoba di tengah-tengah masyarakat khususnya generasi muda.

"Sosialisasi bisa melalui penyuluhan maupun seminar," tutup walikota. (abd)