Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Muhammad Amin
BETUAH.COM, PEKANBARU - Sepanjang 2019 lalu terdapat sebanyak 422 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru, lima penderita di antaranya meninggal dunia.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan, penderita DBD yang meninggal dunia tersebut diduga akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.
"Untuk yang mendapat penanganan medis dengan cepat, alhamdulillah semuanya sudah sembuh," ungkapnya, Senin (6/1/2020).
Untuk itu, Amin mengimbau bagi warga yang menderita gejala-gelaja demam berdarah agar segera memeriksakan kesehatan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.
"Sehingga bisa diberikan penanganan medis dengan cepat," pintanya.
Sementara di awal 2020 ini, Dinas Kesehatan Pekanbaru telah mencatat sebanyak 5 penderita DBD. "Hitungannya bukan dalam satu hari satu orang, tapi itu berdasarkan sisa laporan dari tahun 2019 lalu," ujarnya.
Sesuai penjelasan Walikota Pekanbaru, terang Amin, faktor lingkungan memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat yakni mencapai 40 persen. Disusul gaya hidup dan pola makan sebesar 25 persen, pelayanan kesehatan 20 persen dan genetik sebesar 10 persen.
"Jadi intinya ada di lingkungan. Masyarakat harus menerapkan prilaku hidup bersih di lingkungannya. Sebab, mereka paling berperan penting untuk melakukannya," imbuh dia.
Menurut Amin, pengasapan atau fogging bukanlah cara efektif untuk memberantas penyakit DBD. Sebab fogging hanya dapat memutus mata rantai nyamuk dewasa.
"Sedangkan untuk telurnya tidak dapat dibasmi. Bahkan hal yang membahayakan adalah terjadinya resistan, yaitu kekebalan nyamuk tehadap fogging jika sering dilakukan," tutupnya. (abd)