Kursi Terbang Warnai Kongres PAN, 10 Orang Terluka

Selasa, 11 Februari 2020 - 22:05:20 WIB

Kursi terbang di Kongres PAN. (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)

Betuah Jakarta - Kongres ke V Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2/2020) berlangsung ricuh. 

Kursi terbang, kaca pecah hingga adanya korban luka mewarnai jalannya kongres partai berlambang matahari putih tersebut.

Dikutip dari detikcom, kericuhan demi kericuhan sudah mulai mewarnai perhelatan kongres PAN yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, sejak 10 Februari hingga 11 Februari 2020.

Berikut suasana panas ricuh kongres PAN:

Ricuh Awal Pendaftaran

Keributan terjadi di arena Kongres PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Massa meminta steering committee atau panitia pengarah Kongres PAN agar menutup pendaftaran peserta kongres.

Pantauan detikcom di lokasi, sebelum keributan terjadi terlihat pergerakan massa naik ke lantai 1 lewat tangga yang berada di lobi hotel, Senin (10/2/2020) pukul 14.40 Wita. Tidak lama kemudian, dari lobi hotel terdengar teriakan.

Hentikan pendaftaran!" teriak salah seorang yang naik ke lantai 2 hotel.

Suara seperti barang dibanting juga terdengar. Sesaat kemudian aparat kepolisian yang berjaga di hotel tersebut mengamankan situasi. Setidaknya ada tiga orang yang diamankan polisi. Namun kemudian, setelah keributan mereda ketiga orang tersebut dibebaskan polisi.

Berdasarkan informasi, Zulkifli Hasan (Zulhas) belum mendaftar selaku caketum PAN. Pendaftaran caketum PAN sendiri paling lambat dilakukan pukul 17.00 Wita hari ini.

Hari beranjak sore, akhirnya Zulkifli Hasan datang mendaftar dengan menyerahkan formulir caketum kepada Sekretaris Panitia Pengarah (steering committee/SC) Kongres PAN, Saleh Partaonan Daulay. Zulhas menyebut dinamika yang terjadi dalam kongres kali ini merupakan hal biasa. Namun dia meyakini kalangan internal PAN akan kembali rukun setelah kongres.

Komputer Direbut

Zulhas menyebut keributan itu terkait dengan kepesertaan DPW PAN Maluku dan Maluku Utara.

"Saya baca barusan, lupa saya. ID card juga keliru, tadi teman-teman registrasi sudah berjalan lancar ya, NTT lancar, Jawa Timur lancar. Memang Maluku dan Maluku Utara itu ada masalah, karena ada (ketua DPW-nya) plt-plt (pelaksana tugas)," kata Zulhas di lokasi kongres, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Zulhas mengatakan masalah kepesertaan DPW PAN Maluku dan Maluku Utara akan diselesaikan penitia pengarah (steering committee/SC) kongres. Namun, dia menyesalkan tindakan para oknum yang justru membuat panitia pelaksana (organizing committee/OC) jadi tidak bisa bekerja.

"Oleh karena itu akan diselesaikan oleh steering committee. Jadi memang nggak bisa diberi karena ada masalah. Nanti diselesaikan oleh steering committee," ucap Zulhas.

"Ngamuk-ngamuk yang dipimpin oleh saudara Asri Anas, kemudian komputernya tiga, lima, itu diambil. Teman-teman OC kan nggak bisa kerja, karena komputernya di situ," imbuhnya.

Saling Tuding

Aroma persaingan sudah menyengat, kubu Mulfachri menuding Zulkifli Hasan curang. Ketua DPW PAN Sulawesi Barat yang juga Koordinator Lapangan Pemenangan Mulfachri-Hanafi Rais, Asri Anas, menuding panitia membiarkan Zulkifli curang.

Kubu Mulfachri tidak terima dengan Zulkifli yang sudah mendaftar di Kongres Kendari, namun orangnya masih di Makassar. Seharusnya, Zulkifli mendaftar di arena Kongres di Kendari tanpa diwakilkan. 

"Kami merasa bahwa calon ketua yakni Zulkifli Hasan dan tim pemenangannya sudah mulai melakukan hal-hal yang tidak sesuai AD RT termasuk keputusan SC," kata Asri Anas.

Sementara itu, Wasekjen PAN Farazandy Fidinansyah menilai ada oknum yang tak ingin demokrasi di partainya berjalan. "Ada sekelompok orang di PAN tidak ingin demokrasi berjalan. Cara lama ini. Jangan karena tidak pandai menari, lantai yang disalahkan," kata Farazandy, Senin (10/2/2020).

Loyalis caketum PAN, Zulkifli Hasan, itu mengatakan para oknum itu memang sengaja berbuat rusuh di Kongres PAN. Sebab, menurut Farazandy, kongres telah digelar sesuai dengan mekanisme partai.

Farazandy pun menegaskan pihaknya tak akan tinggal diam. Dia juga menyinggung pihak lawan yang membawa tukang pukul untuk merusuh di Kongres PAN.

"Kami dari pihak Zulkifli Hasan tidak akan tinggal diam. Jangan takut-takuti orang bawa tukang pukul begitu. Kami lawan sampai titik darah penghabisan," kata Farazandy.

Adu Jargon

Adu jargon di antara dua pendukung caketum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Mulfachri Harahap, terjadi di lokasi kongres. Polisi pun membuat barikade pemisah dua pendukung tersebut.

Pantauan detikcom di lokasi Kongres PAN, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2/2020), para pendukung kedua caketum mulai berkumpul pada pukul 10.00 Wita. Sebelum memasuki lobi hotel, keduanya meneriakkan jargon masing-masing.

"Lanjutkan," kata massa pendukung Zulhas.

Pendukung Mulfachri tampak tidak terima. Mereka pun membalas massa pendukung Zulhas. "Apa kau lanjutkan-lanjutkan! Mulfachri menang," teriak pendukung Mulfachri.

Kursi Terbang

Kongres PAN kembali ricuh. Para peserta saling melempar kursi.

Pantauan detikcom di lokasi Kongres PAN, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2/2020), kericuhan terjadi saat rapat pleno pertama yang beragendakan pembahasan tata tertib. Tidak diketahui awal mula kericuhan berlangsung.

Rapat pleno pertama yang juga dihadiri mantan Ketum PAN Hatta Rajasa itu digelar tertutup. Kericuhan terlihat saat pintu ruang rapat terbuka dan peserta kongres tampak keluar dari ruangan. Polisi pun tampak sibuk menenangkan peserta kongres.

Adu mulut terdengar di dalam ruangan. Teriakan 'Zulkifli Hasan' dan 'Mulfachri Menang' bergema di antara kericuhan itu.

Sejumlah peserta tampak melempar-lempar kursi. Kursi pun tampak 'betebangan' di dalam kongres. Ketum sekaligus caketum PAN Zulkifli Hasan mencoba menenangkan para peserta. Dia meminta para peserta tak saling melempar kursi.

Pecah Kaca

Kongres PAN kian panas, kericuhan lagi-lagi terjadi. Dampaknya lebih gawat, kaca pintu ruangan rapat pleno pertama pecah hingga adanya korban luka.

Pantauan detikcom di lokasi, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kericuhan terjadi usai rapat pleno pertama diskorsing sekitar pukul 14.00 Wita, Selasa (11/2/2020). Saat itu, tiba-tiba sejumlah orang memasuki ruangan.

Sebagian dari mereka nampak menggunakan ID card kongres dan ada juga yang tidak menggunakan ID card masuk menerobos pintu pengamanan pertama.

Masuk, masuk jangan ada yang halangi," teriak salah seorang laki-laki yang terus menerobos hingga masuk ke dalam ruangan rapat.

Kericuhan kemudian terjadi. Saling lempar kursi kembali terjadi di arena kongres. Sebagian peserta kongres buru-buru keluar menyelamatkan diri.

Tak hanya melempar kursi, sejumlah benda pun tampak dilemparkan ke plafon ruangan. Bahkan kaca pintu di ruangan rapat dipecahkan. Namun, tak diketahui apakah si pemecah kaca tersebut merupakan kader PAN. Kaca pun tampak berserakan di ruangan.

10 Korban Luka

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, sejumlah korban berjatuhan akibat kericuhan itu. Setidaknya ada 10 orang yang terluka. Beberapa di antaranya pun tampak mendapat perawatan.

Kericuhan yang kali kedua ini terjadi sekitar 15 menit. Kericuhan mereda setelah pihak Brimob masuk dalam ruangan tersebut untuk melakukan pengamanan. Saat ini, skorsing masih dilakukan. (red)