Ancaman Corona, Presiden Chechnya: Anda Tidak akan Mati Sebelum Waktunya

Ahad, 15 Maret 2020 - 23:53:05 WIB

Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov/net

Betuah Grozny - Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov, meminta rakyatnya untuk tetap tenang di tengah kepanikan akan terinfeksi oleh wabah coronavirus atau Covid-19.

Dia juga mengimbau rakyat di negara bagian Federasi Rusia itu untuk tidak memikirkan masalah secara berlebihan.

"Orang-orang kehilangan tidur karena penyakit yang muncul di China, virus (corona). Mereka takut penyakit itu menyerang dan mereka akan mati. Jangan terburu-buru, Anda akan mati. Jangan mencoba mati sebelum waktunya," tegas Kadyrov saat berbicara pada pertemuan pemerintah setempat seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (15/3/2020).

Dikatakannya, virus corona yang mematikan telah membawa dunia dalam badai dan menjadi pembicaraan di kota itu. Padahal, sebut dia, penyakit-penyakit lain seperti flu biasa juga terus merenggut ribuan nyawa setiap tahun.

"Seperti halnya hampir semua penyakit serius lainnya mereka yang dalam kesehatan yang baik, akan mengatasinya (virus corona). Mereka yang tidak, tidak akan berhasil," ucapnya.

Untuk itu, Kadyrov merekomendasikan mereka yang cemas dengan kondisi kesehatannya untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan cara tradisional.

"Campur lemon dengan madu dan air dan minum, maka virus tidak akan menyerang Anda. Makan bawang putih," pintanya.

Chechnya, yang memiliki populasi lebih dari 1,3 juta, belum melaporkan kasus virus Corona pertamanya. Sebaliknya, Rusia telah melaporkan sebanyak 59 kasus positif virus corona dengan 25 di antaranya bermukim di Ibu Kota Moskow. 

Sementara enam dari pasien virus corona telah dinyatakan pulih, dan tidak ada kematian yang diakibatkan Covid-19 di negara itu. 

Sejalan dengan pedoman nasional yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran penyakit di dalam perbatasan Rusia, Kadyrov sebelumnya meminta penduduk untuk menjauh dari acara-acara publik dan menghindari perjalanan ke luar negeri, karena titik penyebaran dari virus corona telah bergeser ke Eropa di mana jumlah harian dari yang terinfeksi telah mencapai puncaknya di China. (red)