Asteroid Apollo Dekati Bumi Pada 8 Mei, Dikaitkan dengan Suara Keras di 15 Ramadhan

Kamis, 07 Mei 2020 - 13:54:00 WIB

Asteroid yang bergerak mendekati bumi/net

Betuah Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan, sebuah benda langit yang disebut sebagai Asteroid Apollo dengan kode 2016 HP6 akan melintas di dekat bumi pada 8 Mei 2020 atau bertepatan dengan 15 Ramadhan 1441 Hijriyah.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan, Asteroid Apollo adalah kelompok asteroid yang orbitnya berada di dekat bumi.

Saat melintas di dekat bumi, asteroid dengan ukuran sekitar 16 hingga 470 meter itu akan berada pada jarak 4,33 jb (jarak bulan) atau 4,3 kali jarak antara bumi dan bulan atau 1,66 juta kilometer dari bumi.

Pada jarak tersebut, Asteroid Apollo dipastikan tidak akan menimbulkan bahaya bagi bumi.

"Asteroid ada berdampak kalau lintasan orbitnya berpapasan dengan orbit bumi yang berakibat terjadinya tabrakan. Kita melihatnya sebagai jatuhnya asteroid," kata Thomas di Jakarta, Sabtu kemarin.

Terpisah, Peneliti Sains Antariksa LAPAN Abdul Rachman menjelaskan, asteroid bergerak mendekati bumi karena mereka bergerak sesuai orbitnya dan tidak berarti akan menabrak bumi.

"Sekali lagi, kita tidak perlu terlalu khawatir, apalagi dikaitkan dengan tanggal 15 Ramadhan. Dari segi dalil agama tidak ada, dan dari segi sains tidak ada (asteroid) yang mendekat. Tapi, kembalikan semuanya kepada Allah, karena kita bisa mati kapan saja," ucapnya saat menyampaikan kajian mengenai meteor jatuh dan bencana di bumi lewat siaran langsung dari Bern, Swiss, Minggu malam.

Perhimpunan Kebudayaan Islam Indonesia (Indonesische Islamicher Kultur Verein/IIKV) di Bern, Swiss, membuat kajian khusus menyikapi kabar mengenai dukhan pada Ramadhan tahun ini setelah muncul pesan berantai dan pemberitaan mengenai asteroid yang mendekat ke bumi pada 15 Ramadhan 1441 Hijriyah yang dikaitkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam kitab Al-Fitan tentang suara keras di pertengahan Ramadhan pada malam Jumat serta Alquran Surah Ad Dukhan.

Disebutkan Abdul Rachman, asteroid bisa bergerak mendekat atau menjauh dari bumi. Asteroid bisa bergerak hingga berjarak 10 juta kilometer dari bumi, tetapi tidak berarti akan menabrak.

"Tidak perlu khawatir, semakin lama pengamatan keantariksaan semakin teliti. Dari 1999 hingga 2018 jumlah asteroid semakin meningkat yang bisa kita amati, sehingga antisipasi kita lakukan setelah bisa diamati. Jadi jangan khawatirkan pada tanggal tertentu akan terjadi sesuatu," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Menurut tabel data NEO Earth Close Approaches, ada lima asteroid (2009 XO, 2020 JE, 2020 JF, 2020 HM4, 2016 HP6) yang mendekat ke arah Bumi pada 7 Mei 2020. Selanjutnya ada satu asteroid (2020 HB6) yang mendekati bumi pada 8 Mei, dan asteroid 2020 HC6 bergerak mendekati Bumi pada 9 Mei 2020.

Asteroid Apollo 2016 HP6 akan terlihat seperti bintang yang bergerak ketika dilihat menggunakan teleskop dan saat bergerak mendekati bumi, kecepatannya diperkirakan sekitar 5,72 kilometer per detik.

Pelintasan asteroid bisa menimbulkan bahaya bagi penduduk bumi apabila asteroid berada pada jarak yang sangat dekat dengan bumi, seperti ketika Meteor Chelyabinsk yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di langit Kota Chelyabinsk, Rusia, pada 15 Februari 2013.

Jatuhnya asteroid merupakan proses alami yang terjadi terus menerus. Setiap hari, asteroid dengan material seberat 80 hingga 100 ton jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil, pecahan asteroid yang hancur di atmosfer Bumi.

Setidaknya dalam 20 tahun terakhir sensor radar pemerintah Amerika Serikat telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil, beberapa meter, memasuki atmosfer Bumi. Yang mana ribuan orang dilaporkan terluka. (red)