Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Firdaus-Ayat Cahyadi, saat mengikuti rapat secara virtual tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 bersama Presiden RI Joko Widodo, bertempat di ruang rapat lantai 5 perkantoran terpadu di Tenayan Ray
Betuah Pekanbaru - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, diperintahkan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan.
"OPD (Organisasi Perangkat Daerah) teknis harus standby dengan tim dan peralatan," pintanya, usai rapat secara virtual tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 bersama Presiden RI Joko Widodo, bertempat di ruang rapat lantai 5 perkantoran terpadu di Tenayan Raya, Senin (22/2/2021).
Dari data yang ada, sebut walikota, hingga kini Kota Pekanbaru masih zero fire (nol titik api) pasca ditetapkannya status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
"Walaupun begitu, OPD terkait harus tetap waspada," tegasnya.
"Karena kita harus mengutamakan tentang pencegahan, dari pada melakukan aksi dalam penanganan," ulasnya.
Menurutnya, di Kota Pekanbaru hanya memiliki potensi kebakaran lahan. Karena Pekanbaru sendiri tidak memiliki hutan.
Saat ini untuk Provinsi Riau terdapat 29 titik api. Sebagian besar berada pada Kabupaten Indragiri Hilir, Dumai, Bengkalis, dan Siak.
"Dengan curah hujan yang sedikit, ini tentu dapat berpotensi terjadinya titik api. Apalagi pada lahan gambut," ucapnya.
Walikota menambahkan, dalam penanganan Karhutla ini melibatkan semua unsur. Tidak hanya pemerintah saja, namun ada instansi TNI, dan Polri. "Jika penanganan Karhutla di wilayah nya tidak dilaksanakan secara Baik, resiko nya jabatan," tutupnya. (rki)