Walikota Pekanbaru Firdaus dan Ketua DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abu Bakar, menandatangani MoU kerjasama disaksikan Wakil Walikota Ayat Cahyadi.
Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, segera membangun Monumen Bahasa Indonesia di komplek perkantoran terpadu walikota di Kecamatan Tenayan Raya.
Walikota Pekanbaru Firdaus MT menyebutkan, saat ini sudah ada lahan seluas 10 hektar sebagai lokasi pembangunan monumen yang disertai museum tersebut.
Dikatakannya, selain sebagai simbol untuk mengenang sejarah bahasa Melayu menjadi asal usul dari Bahasa Indonesia, keberadaan monumen juga diharapkan mampu menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Ibukota Provinsi Riau.
"Jadi bisa menjadi daya tarik wisata, sehingga bisa mendorong ekonomi kreatif," ucapnya, usai penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan LAMR, Politeknik Kampar dan Yayasan Tuah Melayu Riau, Selasa (23/2/2021).
Dengan adanya kerjasama itu, walikota berharap bisa memberikan dukungan kepada pemerintah kota untuk melanjutkan berbagai pembangunan khususnya pembangunan Monumen Bahasa Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengaku sangat mendukung rencana pembangunan Monumen Bahasa Indonesia oleh pemerintah kota.
"Kita akan berbincang dengan Presiden RI terkait rencana ini," ucapnya.
Syahril menilai hadirnya monumen Bahasa Indonesia sebagai wujud bahwa Bahasa Indonesia bermula dari Tanah Melayu. Ia juga menyambut baik kerjasama dengan pemerintah kota.
Kerjasama ini merupakan arti penting kemajuan Melayu di Riau. LAMR juga bekerjama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di pemerintah kota.
Satu kerjasama yakni mengoptimalkan muatan lokal di sekolah. LAMR pun bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
Mereka juga bekerjasama dengab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru serta Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru. (rki)