Kawasan Jalan Agus Salim yang bakal ditata menjadi sentra Kuliner Street Pekanbaru.

Betuah Pekanbaru - Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang tidak kalah terkenal dibanding kota-kota lainnya. Pesatnya pembangunan di berbagai sektor telah menjadikan Pekanbaru sebagai pusat ekonomi dan bisnis di Bumi Lancang Kuning.

Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan bisnis, hal itu tentunya harus diiringi dengan penyediaan sarana-prasarana perdagangan khususnya pasar rakyat yang representatif sehingga bisa menjadi ikon wisata baru di Kota Bertuah.

Untuk menyediakan dan mencukupi sarana-prasana itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bakal memfungsikan Jalan Agus Salim sebagai Sentra Kuliner Street di Ibukota Provinsi Riau.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, nantinya pemerintah kota akan melakukan penataan terlebih dahulu di kawasan Jalan Agus Salim.

Penataan, sebut dia, diperlukan mengingat saat ini di sepanjang Jalan Agus Salim banyak terdapat bangunan liar yang dipergunakan pedagang untuk berjualan keperluan rumah tangga, aksesoris, pakaian dan sebagainya.

Jalan Agus Salim Pekanbaru yang masih ditempati para pedagang yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari.

Dari data Dinas Perindag, ada sekitar 353 pedagan yang berjualan dan menempati bangunan liar tersebut mulai dari simpang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jembatan Sungai Sago.

"Hal ini mengakibatkan jalan maupun lingkungan di sepanjang Jalan Agus Salim menjadi sangat semrawut, kumuh, jauh dari kesan sehat dan nyaman," ujarnya.

Untuk itu, terang Ingot, Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menginginkan agar kawasan di sepanjang Jalan Agus Salim dan sekitarnya dilakukan penataan serta dikelola dengan baik sehingga bisa menjadi ikon wisata baru sebagai Sentra Kuliner Street atau jajajan kaki lima.

Menindaklanjuti arahan walikota itu, Dinas Perindag segera melakukan penataan fungsi kawasan Jalan Agus Salim menjadi beberapa fungsi. Sehingga diharapkan bisa menambah nilai estetika maupun pendapatan para pelaku usaha.

"Kita pun telah melakukan berbagai langkah seperi melaksanakan pendataan bangunan liar maupun pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Agus Salim," ungkapnya.

Pasar Rakyat Agus Salim yang telah disiapkan Pemko Pekanbaru sebagai tempat penampungan pedagang yang berjualan di kawasan Jalan Agus Salim.

Kemudian, lanjut Ingot, pihaknya memberikan sosialisasi kepada para pedagang tentang rencana penataan dan penempatan (relokasi) agar masuk ke dalam Pasar Inpres Agus Salim maupun Pasar Rakyat Agus Salim.

Selanjutnya, Dinas Perindag akan membagi jam operasional kawasan Jalan Agus Salim menjadi tiga zona waktu. Pertama, dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB akan difungsikan sebagai pedestrian atau jalan umum.

Kedua, dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB akan difungsikan menjadi wisata kuliner malam UMKM atau Sentra Kuliner Street Pekanbaru.

"Yang ketiga, dari pukul 01.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB akan difungsikan menjadi Pasar Rakyat Tradisional seperti saat ini dengan konsep bongkar pasang lapak," paparnya.

Lebih jauh disampaikan Ingot, Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru sendiri telah merancang rekayasa lalu lintas agar kawasan Jalan Agus Salim menjadi tertib, ramai dan lancar yang terintegrasi dengan kawasan Sukaramai Trade Center (STC).

"Sementara untuk kelancaran penertiban bangunan liar di sepanjang Jalan Agus Salim dari simpang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jembatan Sungai Sago, pihaknya berharap agar fungsi dari Tim Yustisi bisa dilaksanakan sesuai konsep yang telah disusun," tutupnya. (adv/abd)