Limapuluh Tertinggi Kasus Kekurangan Gizi Kronis di Pekanbaru

Jumat, 07 Januari 2022 - 13:44:38 WIB

Kepala Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih

Betuah Pekanbaru - Kecamatan Limapuluh menempati urutan tertinggi kasus stunting atau kekurangan gizi kronis terhadap anak usia di bawah 5 tahun di Kota Pekanbaru.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, pada 2021 lalu tercatat sebanyak 76 kasus stunting di Kecamatan Limapuluh, kemudian disusul Rumbai Barat 30 kasus dan Payung Sekaki 26 kasus.

"Sementara persentase stunting terendah terdapat di Kecamatan Kulim sebanyak 2 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Jumat (7/1/2022).

Bila dibandingkan data 2020, terang Zaini, kasus balita stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Tenayan Raya Berjumlah 231 kasus, disusul Limapuluh 101 kasus dan Sail 62 kasus.

"Sedangkan persentase stunting terendah terdapat di Kecamatan Senapelan sebanyak 5 kasus," urainya.

Pemerintah kota, sebut dia, telah menerbitkan Perwako Nomor 134 Tahun 2021 tentang Konvergensi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting.

"Maka ditetapkan 15 Kelurahan dari 83 kelurahan yang menjadi lokasi fokus Stunting pada tahun 2020/2021," paparnya.

Disampaikan Zaini, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 

Periode 1.000 HPK ini merupakan simpul kritis sebagai awal terjadinya pertumbuhan stunting yang sebaliknya berdampak jangka panjang hingga berulang dalam siklus kehidupan.

"Banyak faktor penyebab stunting ini, salah satunya faktor ekonomi. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pemenuhan gizi masyarakat terutama balita berkurang sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita," tutupnya. (rki)