Dihapus 2023, Pemko Pekanbaru Belum Tentukan Nasib Ribuan THL

Selasa, 21 Juni 2022 - 01:03:15 WIB

Sekdako Pekanbaru Muhammad Jamil

Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, masih belum bisa menentukan nasib sekitar 5.000 Tenaga Harian Lepas (THL) yang dipekerjakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Yang mana sesuai Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemepan RB), mulai November 2023 mendatang pemerintah daerah sudah tidak diperbolehkan lagi mempekerjakan THL.

"(Belum tau) mau diapakan nantinya. Karena di surat edaran Menpan RB, di November 2023 kita tidak boleh lagi menganggarkan untuk tenaga harian lepas. (Jadi belum tau) seperti apa tenaga harian lepas yang sudah kita rekrut, dan kita kemanakan mereka nanti," ucap Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil, Senin (20/6/2022).

Disampaikannya, saat ini pemerintah kota masih tahap pendataan dan meminta seluruh OPD segera melaporkan jumlah THL yang ada di lingkungan masing-masing.

"Tadi surat (pendataan) saya sudah tandatangani. Saya sudah sampaikan ke seluruh OPD. Besok, data itu sudah masuk ke kita dan akan dilaporkan ke bapak Pj walikota," ungkapnya.

Menurut Jamil, jika penghapusan THL benar diberlakukan, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) dipastikan kewalahan dalam melaksanakan tugas mengingat pemerintah kota sendiri masih banyak kekurangan pegawai.

Sejauh ini, lanjut dia, keberadaan THL sangat penting dan dibutuhkan terutama dalam bidang pelayanan publik.

"Kalau tidak dibantu dengan THL atau tenaga kontrak yang sudah kita rekrut, ya otomatis pemerintah kita tidak berjalan. Khususnya di bidang pelayanan, itu rata-rata anggota kita pegawai kontrak, tidak lagi ASN murni," ujarnya.

Sementara itu terkait wacana Pemerintah Pusat yang akan menerapkan sistem outsourcing untuk THL, hal itu membutuhkan pertimbangan karena diperkirakan bakal membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kalau outsourcing, seperti apa mekanismenya. Karena gajinya tentu UMK, ada biaya operasional, karena perusahaan tentu mau untung. Jadi ini harus dipertimbangkan karena akan semakin memberatkan keuangan," tandasnya. (rki)