Pj Walikota Pekanbaru Muflihun
Betuah Pekanbaru - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, mengaku pesimis bisa kembali meraih piala Adipura kategori Kota Besar Terbersih di Indonesia dari Pemerintah Pusat.
"Adipura ini saya sampaikan juga, ini upaya kita kalau dapat itu tahun depan. Tapi kondisi begini, saya sedikit pesimis," ujarnya, Selasa (13/9/2022).
Dikatakan Muflihun, peluang Pekanbaru untuk bisa membawa pulang Adipura yang terakhir kali diterima pada 2014 lalu itu sangat sedikit lantaran tak maksimalnya kinerja operator dalam melakukan pengangkutan sampah.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pibak secara bersama menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat dan sesuai waktu yang ditentukan yakni dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Di samping itu, warga juga dihimbau menggalakan kembali gotong royong guna membersihkan lingkungan tempat tinggal. Hal itu telah diawali pemerintah kota dengan menggelar gotong royong yang melibatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
"Ayo kita bersihkan kota ini," ajaknya.
Sebelumnya, Muflihun menyatakan bakal segera memanggil dua operator angkutan sampah di anyaranya PT Godang Tua Jaya (GTJ) yang bertugas mengangkut sampah di wilayah zona I yang meliputi Kecamatan Binawidya, Tuah Madani, Payung Sekaki, dan Marpoyan Damai.
Kemudian PT Samhana Indah (SHI) mengangkut sampah di zona 2 meliputi Kecamatan Bukit Raya, Sukajadi, Pekanbaru Kota, Senapelan, Lima Puluh, Sail, Tenayan Raya dan Kecamatan Kulim.
"Dua operator sampah belum maksimal bekerja. Sesuai kontrak, mereka harus mengangkut hingga ke dapur rumah tangga," ucapnya, Minggu (11/9/2022).
Disampaikan Muflihun, Saat ini sampah yang seharusnya diangkut dari pemukiman warga hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih terlihat berserakan di pinggiran jalan.
"Saya anggap belum maksimal. Saya sudah memanggil mereka (operator sampah) satu kali melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan," ungkapnya.
Jika penanganan sampah tidak juga dimaksimalkan, ia bakal melalukan pemanggilan ulang terhadap kedua operator sampah bersangkutan. Terkait sanksi apakan bakal sampai ke pemutusan kerjasama, Muflihun belum bisa mastikan.
"Saya akan baca dulu aturan mainnya. Saya tidak mau gegabah," tutupnya. (rki)