Kepala Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih
Betuah Pekanbaru - Pemberian vaksin bagi warga di Kota Pekanbaru guna mencegah penyakit hepatitis, hingga kini belum mencapai target yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
"Kita masih di bawah 95 persen. Ini tentunya menjadi PR kita ke depan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Rabu (2/8/2023).
Ia menyampaikan, pemberian vaksin hepatitis bertujuan agar warga tidak terjangkit virus hepatitis yang akan menimbulkan peradangan pada organ hati.
Penyakit hepatitis sendiri bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular ke orang lain.
Untuk warga yang terjangkit hepatitis ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).
"Penyakit hepatitis ini terdiri dari beberapa varian, ada A, B, C, hingga E. Untuk tingkat keparahan juga berbeda-berbeda di tiap-tiap varian," ungkap Zaini.
Agar warga terhindar dari penyakit hepatitis, lanjut dia, maka perlu menjalani vaksinasi. Vaksin hepatitis ini bisa didapatkan secara gratis baik di posyandu, puskesmas, maupun rumah sakit.
"Jadi tidak ada alasan bagi warga yang menolak untuk dilakukan vaksinasi. Karena vaksinasi ini sekali lagi sifatnya gratis untuk melidungi warga jangan sampai terkena hepatitis," tegas dokter Bob, sapaan akrabnya.
Di Kota Pekanbaru, terang dia, sejauh ini untuk kasus warga yang terjangkit memang masih sedikit sekitar 0,01 persen dari total penduduk yang mencapai 1,2 juta jiwa.
"Namun demikian, warga tetap kita himbau untuk menjalani vaksinasi supaya penderita hepatitis bisa terus ditekan," tutupnya.***