Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa memberikan keterangan usai meninjau pelayanan di RSD Madani pada 31 Agustus lalu. Kedatangannya saat itu tak disambut Arnaldo Eka Putra selaku Direktur.
Betuah Pekanbaru - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, memberi sinyal bakal mengganti Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani.
Saat ini, jabatan direktur rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru itu dijabat dr Dedi Khairul Ray sebagai Pelaksana harian (Plh).
Dedi Khairul yang juga Kepala Puskesmas Garuda, dipercaya mengisi kekosongan sementara jabatan Direktur RSD Madani pasca direktur definitif dr Aranaldo Eka Putra diberhentikan sementara dari jabatannya.
Arnaldo kini tengah menjalani pemeriksaan terkait pelanggaran disiplin dan akuntabilitas.
"Pada prinsipnya (pemeriksaan terhadap Arnaldo Eka Putra) ini hal biasa, dalam aturan jauh sebelumnya PP (Peraturan Pemerintah) 58 terkait Disiplin ASN, itu sudah ada. Tapi penerapannya baru kita lakukan di sini (RSD Madani)," ucap Risnandar, Kamis (19/9/2024).
Nantinya, kata dia, keputusan apakah jabatan Arnaldo akan dikembalikan atau tidak, hal itu tergantung hasil pemeriksaan oleh tim dari Inspektorat dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat.
"Jadi apakah nanti kita kembalikan (jabatannya), itu sesuai pemeriksaan tim.
Biar lebih independen, maka kita berhentikan sementara pak dr Arnaldo," terang Risnandar.
"Dengan segala kelebihan beliau selama ini, saya ucapkan terima kasih. Tapi kita tetap lakukan evaluasi dari sisi akuntabilitas dan disiplin," ulasnya.
Jika nantinya Arnaldo terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan akuntabilitas, Risnandar menegaskan bakal mengganti Direktur RSD Madani.
"Kita lihat 4 bulan ke depan selama saya memimpin, atau saya harus mencari pengganti yang lain dalam melaksanakan (tugas sebagai Direktur RSD Madani). Tentu ini berdasarkan tim juga yang akan memberikan saran dan masukan setelah melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Dengan menonaktifkan jabatan Arnaldo, Risnadar menyatakan tidak ada kepentingan apapun selain untuk meningkatkan kesiplilan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Tidak ada kepentingan apaun dalam proses ini. Ini untuk pengembangan karir dan saya berpikir dokter Naldo akan kita inikan (pindah kan) di tempat yang lebih baik ke depannya," tutup Risnandar.
Diberitakan sebelumnya, Arnaldo Eka Putra diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai Direktur RSD Madani terhitung 17 September 2024. Ia dinilai tak disiplin dan akuntabilitas sehingga dilakukan pemeriksaan.***