Betuah Pekanbaru - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, meminta pihak sekolah mengajarkan atau memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada peserta didik.
Ada beberapa permainan yang direkomendasikan seperti Yeye atau lompat tali menggunakan karet yang disambung menjadi panjang.
Kemudian permainan gasing, congklak, serta Egrang atau berjalan menggunakan dua tongkat.
Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, permainan tradisional perlu diajarkan guna meningkatkan interaksi sekaligus mengembangkan keterampilan motorik, kognitif dan sosial anak.
Nantinya, kata dia, permainan tradisional tersebut bisa mengisi berbagai perlombaan yang digelar pihak sekolah.
"Untuk itu, kita meminta mengenalkan lagi permainan kemarin itu untuk lomba-lomba di sekolah. Ya mungkin kita mulai dari egrang, congklak. Itu yang saya bilang kemarin, kembali kita ke permainan tradisional yang akan dikembangkan," ucap Jamal, Rabu (22/1/2025).
Namun, ia menyatakan tak ada kewajiban bagi sekolah dalam permainan tradisional. Apalagi permainan tradisional tak masuk dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kurikulum Merdeka.
"Jadi kita hanya meminta (memperkenalkan permainan tradisional ke peserta didik), karena tidak masuk di dalam kurikulum P5," ujar Jamal.
Guna memperkuat karakter dan kompetensi peserta didik, lanjut dia, saat ini sekolah tetap berpatokan pada P5 di Kurikulum Merdeka.
"Di dalam P5 itu lebih banyak pengembangan penampilan kompetensi siswa, tentu ada bidang olahraga dan bidang seni. Di P5, itukan sudah mulai ada belajar tari, seperti tari persembahan, kalau lagunya mungkin lagu melayu, berpantun," tutupnya.***