Download our available apps

Potensi Kota Pekanbaru di Penambahan Usia
Nelayesiana Bachtiar SST

HARI lahir merupakan hari bahagia, hari yang dinanti nanti kedatangannya untuk menyambut pertambahan usia. Begitu pula dengan Kota Pekanbaru, yang baru saja memperingati hari jadi ke-236, tepatnya pada 23 Juni 2020 yang lalu. 

Ada sedikit yang berbeda dalam memperingati hari jadi pada tahun 2020 ini dibanding tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan kondisi saat ini yang masih diselimuti hawa pandemi Covid-19. Covid-19 memang telah menjadi pandemi dunia yang berimbas hampir ke seluruh lini kehidupan manusia. Namun, hari jadi tentunya tetap disambut dengan penuh suka cita, menandakan dengan bertambahnya usia Kota Pekanbaru sebagai ibukota sekaligus kota terbesar di Provinsi Riau semakin cemerlang dan produktif walau dalam situasi pandemi.

Kilas Balik Kota Pekanbaru

Pada 236 tahun yang lalu, tepatnya 23 Juni 1784 didirikanlah Kota Pekanbaru yang mulanya di tepi Sungai Siak. Dahulunya, nama Pekanbaru dikenal dengan nama “Senapelan” yang saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. 

Baca Juga

Daerah ini terus berkembang menjadi kawasan pemukiman baru dan seiring waktu berubah menjadi Dusun Payung Sekaki, yang memiliki peranan penting dalam lintas perdagangan. Hingga saat ini Kota Pekanbaru tumbuh pesat. Letak yang strategis sampai saat ini masih membuat posisi Pekanbaru semakin menguntungkan, dengan adanya jalur transportasi yang lancar sekaligus mempunyai peranan penting dalam lintas perdaganggan membuat Kota Pekanbaru menjadi kota dagang yang multi-etnik. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru menjadi salah satu pintu gerbang perdagangan yang cukup penting. 

Gambaran Pekanbaru di Usia 236 Tahun

Kini di usia 236 tahun, kondisi perekonomian Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sektor perdagangan memang merupakan primadona bagi Kota Pekanbaru. Dengan jumlah penduduk terbesar di Provinsi Riau sebanyak 1.149.359 jiwa pada tahun 2019, perekonomian Pekanbaru disokong dan didominasi oleh sektor perdagangan sebesar 31,41 persen. 

Kota Pekanbaru bahkan mampu menyokong perekonomian Riau sebesar 19,57 persen (tanpa migas), menempati urutan teratas. Dilihat dari sisi pembangunan manusia. Pekanbaru memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kategori sangat tinggi, yaitu sebesar 81,35 persen. Angka ini menempatkan Pekanbaru pada rangking teratas di Riau. Dari seluruh kabupaten kota di Provinsi Riau, hanya Kota Pekanbaru yang mempunyai IPM dengan kategori sangat tinggi.

Perekonomian Pekanbaru mampu tumbuh positif, dengan besar 6,01 persen dan lebih cepat dibanding tahun sebelumnya, kondisi ini mampu menekan tingkat kemiskinan dan pengangguran.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dalam kurun dua tahun terakhir, tingkat kemiskinan Pekanbaru mengalami penurunan yang cukup berarti, walau masih bertengger di kisaran angka 2 persen. Sampai dengan 2019 jumlah penduduk miskin tercatat 28,60 ribu orang atau 2,52 persen, di mana tahun sebelumnya pada 2018, jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru sebanyak 31,62 ribu orang atau 2,85 persen.

Sementara itu, kondisi ketenagakerjaan dilihat dari sisi pengangguran pun turut mampu bergerak turun. Hingga Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Pekanbaru tercatat 7,86 persen. Dibanding tahun sebelumnya, tingkat pengangguran 2018 sebesar 8,42 persen. 

Namun yang cukup mencengangkan, lebih dari separuh jumlah pengangguran ini justru didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta ditambah pula dari lulusan universitas. Sejalan dengan itu, penyerapan tenaga kerja Pekanbaru didominasi pleh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah sebesar 55,44 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya fenomena pengangguran terdidik, yang dapat menjadi hambatan upaya Pekanbaru untuk bersaing di kancah global pembangunan.

Gambaran kemiskinan dan pengangguran merupakan sebagian kecil persoalan yang akan dihadapi, terkait kesehatan, pendidikan serta sarana dan infrastruktur juga menjadi persoalan yang perlu diselesaikan. Walau demikian Pekanbaru tentunya terus dapat tumbuh dan melaju dengan pembangunan yang lebih baik ke depannya. 

Kebijakan pemangku kepentingan tentunya sangat dinanti oleh masyarakat demi tercipta Pekanbaru yang semakin maju. Harapannya para pengambil keputusan dapat mengoptimalisasikan sumber-sumber potensi unggulan yang telah ada, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan potensi-potensi baru lainnya, salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan baru sehingga adanya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dan memungkinkan untuk menurunkan tingkat kemiskinan.

Unggulan Perekonomian Pekanbaru

Selang kurun waktu lima tahun terakhir (2015- 2019) struktur perekonomian Kota Pekanbaru didominasi 3 (tiga) sektor unggulan. Ketiga sektor ini mampu berkontribusi sebesar 80,81 persen. Secara berturut adalah, sektor perdagangan besar dan eceran reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 31,41 persen; sektor kontruksi sebesar 30,16 persen serta sektor industri pengolahan sebesar 19,24 persen.  Upaya untuk mengoptimalisasi nilai tambah pada ketiga sektor unggulan, diharapkan mampu menopang laju perekonomian Pekanbaru ke depannya.

Peranan sektor perdagangan yang dominan mampu menunjang sektor terkait lainnya, termasuk sektor pariwisata yang perlu ditonjolkan. Kota Pekanbaru yang kental dengan adat melayu serta ciri khas arsitektur bangunan melayu merupakan salah satu daya tarik bagi sektor pariwisata. Sarana akomodasi yang memadai serta adanya objek-objek wisata baru yang mulai tumbuh, membuat Pekanbaru semakin dilirik sebagai kota tujuan wisata dan bisnis. 

Dengan tumbuhnya sektor pariwisata tentunya tidak menutup kemungkinan akan bermunculan serta lahirnya aktivitas terbaru yang tidak kalah bagusnya untuk menggiatkan perekonomian masyarakat. Ide kreatifitas mau tidak mau akan terasah untuk menghadirkan nuansa baru dalam perekonomian, sehingga terciptanya lapangan usaha serta kewirausaan dari para generasi muda, seperti semakin maraknya usaha-usaha kuliner baru seiring meningkatnya kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 

Tak hanya sampai disitu, sisi seni dan artistik pun turut terpancing untuk tumbuh, ditandai dengan berjamurnya usaha jasa design, videografis serta fotografi.

Hal ini menandakan perlunya integrasi serta sinergi dari berbagi lini lapisan perekonomian untuk dapat menciptakan Pekanbaru yang semakin kondusif dan sejahtera. Upaya optimalisasi serta dukungan dan kerja sama yang erat antar sektor perekonomian diharapkan menjadi perwujudan visi Kota Pekanbaru, yakni “Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Smart City Madani”. Selamat Hari Jadi Kota Pekanbaru. (***)

 

Oleh : Nelayesiana Bachtiar SST

Penulis merupakan Fungsional Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.