Betuah Pekanbaru - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, menempatkan sebanyak 26 kelurahan di wilayah setempat yang rawan bencana alam seperti banjir.
Untuk itu, para luruh khususnya di lokasi rawan bencana diminta aktif dan lebih mengenali wilayah kerjanya.
"Secara teknis, lurah adalah ujung tombak di lapangan. Karena mereka yang paling tahu kondisi masyarakat dan wilayahnya," ujar Pj Sekdako Pekanbaru Zulhelmi Arifin, usai membuka pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, bertempat di aula Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (23/10/2025).
Disampaikannya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tentu akan turun langsung ke lokasi bencana. Tetapi, kata Ami, sapaan Zulhelmi Arifin, lurah harus siap terlebih dahulu.
"Bila ada lurah yang tidak hadir dalam kegiatan kesiapsiagaan ini, tentu akan kami tegur," tegasnya.
Di samping itu, Ami turut meminta BPBD untuk melakukan mitigasi bencana banjir. Hal itu penting mengingat informasi dari BMKG, intensitas hujan tinggi diperkirakan akan terjadi pada pekan kedua Bulan November mendatang.
"Mitigasi bencana ini sangat ditekankan oleh walikota. Kita masih ingat, tak lama setelah beliau dilantik, banjir besar melanda Kota Pekanbaru pada Bulan Ramadan," ungkapnya.
Guna meminimalisir banjir, lanjut Ami, Pemko Pekanbaru kini melakukan percepatan pembersihan dan pengerukan saluran air dari sedimen. Supaya aliran air tetap lancar.
"Walikota sudah memerintahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan parit dan saluran air. Kita tidak bisa menunggu sampai banjir datang," tutupnya.
Sebelumnya, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho menyatakan jika sekitar 80 persen drainase atau saluran pembuangan air di wilayah setempat sudah tidak berfungsi maksimal karena dipenuhi sedimen dan sampah.***