Betuah Pekanbaru - Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru Markarius Anwar, menegaskan jika sekolah harus bebas dari aksi perundungan atau bullying.
Hal itu disampaikannya, menyikapi dugaan aksi bullying yang terjadi di SDN 108. Yang mana salah seorang peserta didik diduga mengalami kekerasan fisik hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kita berharap kejadian serupa (dugaan bullying) tidak terjadi lagi ke depannya," ucap Markarius, Selasa (25/11/2025).
Untuk itu, pihak sekolah diminta meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik.
"Tentu pengawasan di sekolah yang paling penting. Guru-guru harus tetap aware (peduli), artinya harus memang (diawasi). Mohon maaf, karena anak-anak yang sedikit dalam tanda petik punya perilaku yang nakal, itu kan sudah terdeteksi. Biasanya kalau berkelahi, itu-itu saja orangnya," ujar Markarius.
Kepada peserta didik bersangkutan, pihak sekolah bisa melakukan pendekatan secara khusus, diberikan pendampingan dan dinasehati.
"Sehingga perilaku ini (nakal), bisa kita antisipasi, sehingga tidak merugikan kawan-kawan yang lain," tegasnya.
"Itu kan (anak perilaku kurang baik) sudah ada datanya sama sekolah. Kita minta kepala sekolah untuk adalah perhatian secara khusus dalam hal ini dan mengawasi anak-anak," pinta Markarius.
Seperti diketahui, salah seorang peserta didik SDN 108 Pekanbaru di Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, diduga menjadi korban bullying yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) lalu.
Korban diduga mendapat kekerasan fisik. Kondisi korban dilaporkan memburuk usai mengalami dugaan bullying. Korban kemudian meninggal dunia pada Minggu (23/11/2025) dini hari.***
