Perwakilan 189 Daerah Hadiri Rakernas Bapenda di Pekanbaru

Kamis, 05 Desember 2019 - 13:24:19 WIB Cetak

Sekretaris Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni foto bersama Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dan Walikota Pekanbaru Firdaus.

BETUAH.COM, PEKANBARU - Perwakilan dari 189 kabupaten/kota di Indonesia yang merupakan para Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bapenda yang dipusatkan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Rakernanas Bapenda se Indonesia ini diawali dengan pelaksanaan Welcome Dinner di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (4/12/2019) malam.

Kehadiran peserta Rakernas pada Welcome Dinner disambut secara langsung Gubernur Riau Syamsuar didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer dan Kepala Bapenda Pekanbaru Zulhelmi Arifin.

Malam Welcom Dinner juga tampak dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Prof Dr Agus Fatoni MSi, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru.

Kemudian Kamis (5/12/2019) pagi, Rakernas Bapenda Seluruh Indonesia ini mulai digelar di SKA Co Ex, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Hadir pada pembukaan Rakernas, Sekretaris Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dan Walikota Pekanbaru Firdaus.

Dalam sambutannya, Agus Fatoni menyebut bahwa daerah dituntut untuk mandiri mencari sumber dan potensi keuangan melalui Badan Pendapatan Daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Jadi kita punya target, pemerintah daerah mendorong peningkatan PAD sebanyak delapan persen," ungkapnya. 

Saat ini, terang dia, pemerintah daerah sudah memiliki inovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah. Mereka juga sudah bermitra dengan perbankan dan e commerce. "Hal ini bentuk peningkatan layananan bagi para wajib pajak," ucapnya.

Sementara itu, Wagub Riau Edy Natar Nasution menyebut bahwa pemerintah daerah terus berupaya meminimalisir ketergantungan dari Pemerintah Pusat. Sebab, PAD seharusnya menjadi sumber keuangan pemerintah daerah.

"Maka harus ada upaya mengoptimalkan pengelolaan serta pengumpulan pajak dan retribusi," terangnya.

Edy tidak menampik bahwa kesadaran wajib pajak masih rendah. Maka Bapenda harus membangun komunikasi yang baik dengan para wajib pajak. "Adanya komunikasi dan optimalkan sosialisasi, mereka akhirnya membayarkan pajak," harap dia.

Di tempat yang sama, Walikota Pekanbaru Firdaus menyampaikan bahwa Rakernas Bapenda itu bertujuan menyamakan persepsi antara Pemerintah Pusat dan daerah dalam meningkatkan PAD. Apalagi PAD di kabupaten/kota harus tumbuh minimal 8 persen setiap tahunnya.

"Pemerintah daerah berupaya menggali potensi PAD, agar bisa tergali. Tentu butuh kerjasama dengan masyarakat," ujarnya.

Firdaus memahami bahwa kontribusi keuangan pemerintah daerah dan pusat baru 10 persen hingga 15 persen. Pemerintah daerah pun juga memberi stimulus dengan menyediakan infrastruktur dasar bagi masyatakat.

Adanya infrastruktur dasar tentu mengundang para investor dalam negeri dan luar negeri. Mereka punya kontribusi besar untuk keuangan daerah yang mencapai 85 persen.

"Para investor akan datang, kalau sudah ada infrastuktur dasar," tegasnya.

Menurut Firdaus, keberadaan investor tentu mendorontg laju perekonomian untuk peningkatan ekspor. Akselerasi ekonomi ini juga membuka lapangan kerja akselerasi.

"Maka saya mengajak, agar kita punya tim dalam mendorong peningkatan PAD," imbuhnya seraya menyampaikan apresiasi dengan terselenggaranya Rakernas Bapenda se Indonesia tersebut. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+