Angka Kemiskinan di Pekanbaru Diperkirakan Bertambah 25 Ribu KK

Kamis, 16 April 2020 - 21:42:30 WIB Cetak

Walikota Pekanbaru Firdaus, saat memberi keterangan pers tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di ruang Multimedia lantai tiga komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (16/4/2020) sore.

Betuah Pekanbaru - Wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, kini mulai berdampak terhadap sektor perekonomian di Kota Pekanbaru. Dampak ekonomi ini diperkirakan bakal menambah angka kemiskinan sekitar 25 ribu kepala keluarga (KK).

"Mereka ini kita masukkan dalam kategori rentan miskin dan miskin baru akibat terdampak diberbagai sektor. Ini tentu menjadi perhatian kita untuk diberikan bantuan," ucap Walikota Pekanbaru Firdaus, saat memberi keterangan pers tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di ruang Multimedia lantai tiga komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (16/4/2020) sore.

Secara keseluruhan, terang walikota, jumlah angka kemiskinan diperkirakan mencapai 40 ribu KK.

"Kami perkiraan secara ekonomi akan ada masyarakat kita yang terdampak oleh bencana covid ini sebanyak 40 ribu KK. 15 ribu dari yang miskin dan hampir miskin, ditambah deng rentan miskin dan miskin baru akibat terdampak diberbagai sektor sebanyak 25 ribu KK," urainya.

Untuk 15 ribu KK warga miskin yang sejauh ini telah mendapat bantuan jaminan sosial dari pemerintah, terang walikota, selama penerapan PSBB akan diberi bantuan beras dan lauk pauk. Ada 100 ton beras dari pemerintah yang disiapkan bagi warga miskin dan lauk pauk akan ditanggung melalui APBD Pekanbaru.
 
"Sekarang (yang 15 ribu KK) masih dilakukan pendataan oleh RT/RW, Dinas Kesehatan, lurah dan camat. Kita harapkan ini segera, sehingga bantuan kita bisa tepat sasaran dan tepat pada waktunya," harap walikota.

Kemudian untuk 25 ribu KK yang masuk kategori rentan miskin dan miskin baru akibat terdampak Covid-19, akan diberi bantuan bulanan sebesar Rp300 ribu per KK per bulan selama 3 bulan.

"Kita dari pemerintah provinsi dan kota telah sepakat untuk memberikan bantuan bulanan, yaitu sebesar Rp300 ribu per bulan per KK selama 3 bulan selama masa krisis ini," ungkapnya.

"Nanti kita akan berbagi dengan pemerintah provinsi berapa KK yang akan ditanggung dan berapa KK dari kota. Yang jelas untuk satu KK hanya akan mendapat Rp300 ribu per bulan. Bukan Rp300 ribu dari provinsi, ditambah Rp300 ribu dari kota, tidak seperti itu," ulas walikota.

Namun jika kondisi sebaran wabah virus corona tidak tidak menunjukkan angka penurunan kasus dalam penerapan PSBB selama 14 hari ke depan, maka pemerintah kota berencana memperpanjang PSBB dengan pengaturan waktu yang lebih ketat menjadi 24 jam.

"Ini pengaturan waktunya (jadi 24 jam) bila mana eskalasi dari pengaturan jam di malam hari ini (dari pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB) tidak memberikan hasil yang signifikan," tegasnya.

"Jika ini kita berlakukan, maka masyarakat miskin 40 ribu KK baik yang sudah mendapatkan jaminan sosial dari pusat maupun daerah pemerintah provinsi dan kota, ini mesti diberi bantuan makanan setiap hari, selama 14 hari," sambung walikota.

Untuk diketahui, Walikota Pekanbaru telah menetapkan jadwal penerapan PSBB terhitung 17 hingga 30 April 2020 mendatang. Nanti warga dilarang keluar rumah dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Sedangkan di siang hari, warga tetap diperbolehkan beraktivitas dengan catatan mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid seperti menggunakan masker dan menjaga jarak atau social distancing.

"Untuk sektor jasa seperti ojek online, mereka tetap kita dorong memberikan pelayanan kepada pelanggan. Begitu juga di sektor informal lainnya seperti makanan, ini juga tetap kita berikan dorongan untuk melanjutkan aktivitas ekonomi. Ini bertujuan agar krisis ekonomi akibat Covid tidak bertambah parah," ujar walikota.

"Khusus bagi warga yang tidak ada kepentingan, kita minta untuk tetap di rumah. Karena di rumah lebih aman dan lebih selamat," tutupnya. (abd) 



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+