PPKM Level 2 Tahap Ketiga Berakhir, Pekanbaru Tunggu Evaluasi Pusat

Senin, 08 November 2021 - 20:27:23 WIB Cetak

Asisten I Setdako Pekanbaru Syoffaizal

Betuah Pekanbaru - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 tahap ketiga guna mencegah sebaran wabah Covid-19 di Kota Pekanbaru, sesuai jadwal berakhir malam ini, Senin (8/11/2021).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pekanbaru Syoffaizal menyebutkan, pemerintah kota sendiri masih menunggu hasil evaluasi dari Pemerintah Pusat melalui Satgas Covid-19 Nasional terkait kelanjutan penerapan PPKM.

"Malam ini akan diumumkan pusat. Setelah ada hasilnya, besok kita rapatkan bersama Forkopimda (forum komunikasi pimpiman daerah)," ucapnya.

Namun dari hasil evaluasi sementara Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru, kata Syoffaizal, Ibukota Provinsi Riau masih berada di PPKM level 2 lantaran indikator untuk bisa turun status ke PPKM level 1 masih ada yang belum terpenuhi seperti vaksinasi warga lanjut usia (lansia).

"Kita masih berupaya mengejar target vaksinasi lansia 60 persen (dari total lansia yang menjadi target vaksinasi 70.384 orang)," ungkapnya.

Sebelumnya, Walikota Pekanbaru Firdaus menyatakan jika tracing atau pelacakan kontak erat kasus positif covid dan target vaksinasi lansia menjadi kendala bagi Pekanbaru untuk bisa turun ke PPKM level 1.

"Mestinya, saat kasus konfirmasi rendah, pelacakan kontak erat mestinya mudah dilakukan. Ternyata dari hasil evaluasi pusat, kita masih 1 banding 7,4. Makanya PPKM level 2 kembali diperpanjang," ujarnya.

"Kalau untuk indikator yang lain sudah bagus. Tinggal tracing dan vaksinasi bagi para lansia yang harus ditingkatkan," ulasnya.

Berdasarkan ketetapan Kementerian Kesehatan, hasil tracing sendiri mesti di angka 1 banding 14. Artinya, dari satu kasus positif harus bisa dilacak sebanyak 14 kontak erat. Hal inipun menjadi kendala bagi Pekanbaru mengingat kontak erat positif covid yang terbatas.

"Mestinya 1 kasus kita bisa mencari 14 kontak erat. Tapi itu tidak bisa karena ada yang juga kontak terbatas seperti klaster rumah tangga. Narasumber begitu ditanya, ditelusuri, sampai tiga kontak, putus. Logikanya kan tidak bisa juga kita paksa (kontaknya harus sampai 14 orang). Jadi, itu juga salah satu kendala," tegas walikota.

"Kemudian ada juga yang tidak mahu jurur, itu juga menjadi kendala. Untuk itu, kita himbau bagi saudara-saudara kita yang terpapar, jujurlah dalam menyampaikan informasi, karena itu akan membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan," tutupnya menambahkan. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+