Distankan Pekanbaru Belum Temukan Adanya Sapi yang Terjangkit LSD

Senin, 21 Maret 2022 - 20:40:32 WIB Cetak

Foto Internet

Betuah Pekanbaru - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru, hingga kini belum menemukan adanya hewan ternak sapi yang terjangkit Lumpy Skin Disease atau LSD.

LSD sendiri merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. LSD disebut berbahaya yang bisa berujung kematian bagi hewan ternak.

"Insyaallah, LSD belum ada di Kota Pekanbaru," kata Kepala Bidang Peternakan Distankan Pekanbaru Herlandria, Senin (21/3/2022).

Untuk antisipasi LDS, sebut dia, pihaknya telah menurunkna tim guna melakukan pemantauan di lapangan. Kepada peternak, ia meminta agar tetap menjaga kebersihan kandang ternak dan melakukan pengasapan.

Pasalnya, LSD merupakan penyakit yang bisa ditularkan melalui hewan lain seperti serangga dan lalat.

"LSD ini disebabkan virus yang penularannya melalui insektisida, lalat, caplak dan sejenisnya. Maka kita sarankan agar menjaga kebersihan kandang, lakukan pengasapan, dan pakan minum ternak secukupnya," pesan Herlandria.

Di samping itu, Distankan juga meminta agar peternak segera melapor jika menemukan hewannya terpapar LSD. "Agar kita tindaklanjuti," tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Herman mengungkapkan, ada 242 ekor sapi di 7 daerah di Riau yang terjangkit LSD.

"Iya sejak penyakit ini ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu, kemudian berkembang di tujuh kabupaten/kota di Riau," ucapnya, Kamis (10/3/2022) kemarin.

Ke-7 daerah yang terpapar penyakit LSD di antaranya Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 114 ekor sapi, Pelalawan 25 ekor, Kampar 8 ekor, Dumai 20 ekor, Bengkalis 12 ekor, Indragiri Hilir (Inhil) 13 ekor, dan Siak 50 ekor. 

"Jadi jumlah sapi yang sakit terkena penyakit itu ada 242 ekor, dimana 3 ekor di antaranya mati. Namun, tingkat kematian penyakit sangat kecil maksimal 5 persen," ujarnya. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+