Komplek perkantoran terpadu Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya.
Betuah Pekanbaru - Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT - H Ayat Cahyadi S.Si, pada Mei 2022 mendatang genap sudah memimpin Ibukota Provinsi Riau selama 10 tahun atau dua periode.
Dalam dua periode kepemimpinannya tersebut, Firdaus-Ayat pun sukses dengan visi dan misi yang mereka usung dalam membangun kota ini.
Di periode pertama 2012-2017, Firdaus-Ayat menetapkan visi Pekanbaru Metropolitan Madani, yang saat ini telah tercapai dengan indikator pesatnya pembangunan di berbagai sektor.
Visi Metropolitan Madani sendiri merupakan bentuk semangat luhur yang terkandung dalam syair lagu Indonesia Raya, Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya.
Dimana Metropolitan adalah badan atau wujud fisik kota yang ingin dicapai. Sedangkan Madani adalah jiwa kota, yaitu masyarakat berkualitas, unggul, mandiri, tangguh dan berdaya saing.
Madani juga menggambarkan kondisi masyarakat ideal, yang diilhami oleh sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun kota dan masyarakat Madinah. Dalam konsep ini, masyarakat Madani digambarkan sebagai masyarakat yang religius, sejahtera, rukun, disiplin, taat hukum, toleran, sehat, cerdas dan berakhlak.
Pada periode pertama, Firdaus-Ayat juga berhasil mengantarkan Pekanbaru menjadi salah satu kota terkemuka di Indonesia. Yang mana Pekanbaru bukan saja berkembang dalam batas administrasinya menjadi sebuah kota Metropolitan, tapi juga mempengaruhi kawasan di sekitarnya tumbuh menjadi kawasan perkotaan yang disebut Metropolitan Pekansikawan, yaitu kawasan yang meliputi wilayah Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan.
Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT - H Ayat Cahyadi S.Si.
Keberhasilan Firdaus-Ayat dalam membangun Kota Pekanbaru pada periode pertama, membuat pasangan ini kembali dipercaya masyarakat untuk memimpin Pekanbaru pada periode kedua 2017-2022.
Di peride kedua, visi yang diusung adalah terwujudnya Pekanbaru Smart City Madani. Visi ini melanjutkan visi sebelumnya, yaitu Metropolitan Madani.
Ada lima strategi pembangunan yang diterapkan Firdaus-Ayat guna mendorong terwujudnya Pekanbaru Smart City Madani. Pertama, pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan pemerataan pembangunan.
Kemudian strategi yang kedua penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih atau sanitasi, listrik dan telekomunikasi (Jalita), ketiga pendekatan pembangunan kota modern (Smart City, Liveable City dan Grenn City), keempat menjalin kerjasama Pekansikawan, serta yang kelima pemberdayaan masyarakat.
Di bidang pembangunan jalan, begitu banyak pembangunan jalan yang sudah dilakukan baik pembukaan jalan baru, peningkatan jalan, bahkan juga sudah dibangun jalan outer ring road.
Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, turun langsung bergotong royong membangun jalan bersama warga.
Kemudian di pelayanan air bersih juga berjalan dengan baik melalui skema KPBU SPAM. Begitu juga dengan listrik, sejak pembangunan PLTU/PLTG, saat ini PLN sudah jarang melakukan pemadaman listrik bergilir.
Selanjutnya di bidang transportasi, dalam catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa pengelolaan sistem pengelolaan transportasi di Kota Pekanbaru adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.
Telekomunikasi, sampai hari ini sistem telekomunikasi di Pekanbaru sudah menyeluruh/ universal dan tidak ada black spot /kosong jaringan yang menandakan pelayanan bidang telekomunikasi sudah terlaksana dengan baik.
Indikator lainnya dapat juga dilihat pada sektor pendidikan, saat ini sudah berdiri ratusan fasilitas pendidikan/gedung sekolah di Pekanbaru. Baik yang dibangun pemerintah, swasta, baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi selama 10 tahun terakhir.
Selain itu juga ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012 nilai IPM kota pekanbaru sebesar 77,94, kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 80,17, tahun 2019 81,35 dan tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32.
Pesatnya pembangunan, Pekanbaru lantas ditunjuk Pemerintah Pusat sebagai pilot project atau proyek percontohan dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya.
Berbagai pilot project tersebut di antaranya pilot project Inovasi Daerah, Pengolaahan Air Limbah Domestik Skala Kota dengan sistem perpipaan, pilot project Program KPBU air bersih, pilot project Perencanaan Angkutan Umum Masal dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata (Agrowisata) di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir.
Selanjutnya pilot project Destinasi Wisata Halal, Pembangunan Kawasan Industri Tenayan Eco Industrial Park (TEIP), Program BPNT (pengganti Raskin), dan Program SLRT ( Sistem Layanan Rujukan Terpadu dalam Penanganan Penangggulangan Kemiskinan dan PMKS), dari Kementerian Sosial.
Kemudia program Gerakan 100 Smartcity, Rule Model Mal Pelayanan Publik (MPP), Rule Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah /Masjid Paripurna dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW). (adv)