Betuah Pekanbaru - Keberadaan bangunan liar di bagian hilir Sungai Sail tepatnya di wilayah Kecamatan Tenayan Raya, menjadi salah satu kendala dalam melakukan normalisasi aliran sungai.

Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru bakal berkoordinasi dengan pihak kecamatan hingga RT-RW setempat guna menertibkan bangunan liar tersebut.

"Masih ada bedeng-bedeng di bantaran Sungai Sail dekat SD Kalam Kudus, Kelurahan Rejosari, Tenayan Raya. Bedeng-bedeng itu masih menjadi hambatan bagi kami," kata Plt Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Kamis (27/4/2023).

Menurut dia, agar penertiban bisa berjalan aman dan lancar, maka pihak kecamatan juga diminta mensosialisasikan kepada penghuni bangunan liar untuk membongkar sendiri dan mengosongkan bangunan.

"Kami tidak menempuh cara-cara ekstrem kepada mereka (penghuni bagunan liar), agar kami bisa bekerja lebih efektif di lapangan," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan BWSS III telah menandatangani MoU untuk melakukan normalisasi Sungai Sail.

Dalam MoU antara Pemko Pekanbaru dengan BWSS III, wilayah kerja Sungai Sail dibagi menjadi dua. Dinas PUPR Pekanbaru bertugas untuk mengelola Sungai Sail mulai dari Jembatan Sail di wilayah Harapan Raya hingga ke hulu di Kecamatan Kulim.

Sedangkan Jembatan Sail Harapan hingga ke muara Sungai Siak merupakan kewenangan BWSS III. Namun demikian, pemko juga tidak bisa membiarkan jika ada keluhan warga yang terdampak banjir di wilayah hilir Sungai Sail.

Terkait pembenahan jalur Sungai Sail oleh BWSS III, pemko tetap membantu melakukan sosialisasi ke masyarakat. Karena, wilayah hilir Sungai Sail akan ikut dilebarkan.***