Foto ilustrasi HIV/AIDS/net.
Betuah Pekanbaru - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat, untuk periode Januari hingga Mei 2023 sudah terdapat sebanyak 115 warga yang menderita HIV-AIDS.
Tingginya jumlah penderita HIV-AIDS tersebut dinilai lantaran perhatian banyak pihak sempat teralihkan oleh pandemi Covid-19.
"Perhatian kita semua pada pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir ini tidak harus melupakan epidemi HIV dan AIDS," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Jumat (13/10/2023).
Untuk itu, ia menyatakan perlu peran berbagai pihak guna menekan penderita HIV-AIDS di Kota Bertuah.
"Komisi Penanggulangan AIDS sesuai tugas pokok dan fungsinya akan terus melakukan koordinasi dengan para pihak termasuk dunia usaha," ucap Zaini yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru.
Saat ini, lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan telah menyediakan layanan kesehatan untuk penanggulangan AIDS termasuk pengobatan baik di rumah sakit maupun puskesmas.
Selain itu, lembaga peduli AIDS beserta kader masyarakat juga diharapkan dapat terus meneruskan upaya penanggulangan AIDS dengan memberikan informasi secara benar dan mengajak kelompok yang rentan untuk dapat mengetahui status HIV melalui pemeriksaan atau tes HIV.
Secara nasional, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menargetkan 3 zero yaitu zero kasus baru, zero kematian akibat AIDS dan zero stigma dan diskriminasi di tahun 2030. Untuk mewujudkan terget ini diperlukan langkah-langkah konkrit dan dukungan semua pihak.
"Upaya pencegahan yang patut terus kita dorong adalah perwujudan ketahanan keluarga. Karena melalui ketahanan keluarga diharapkan masyarakat dapat saling menjaga agar terhindar dari HIV dan AIDS minimal untuk sesama anggota keluarga," tutupnya.***