Suhermanto: PT. SIR Harus Diaudit Secara Menyeluruh

Selasa, 02 Januari 2024 - 08:23:53 WIB Cetak

Suhermanto, ketika melakukan aksi damai di salah satu instansi bersama warga Okura, beberapa waktu lalu.

Betuah Pekanbaru - Tokoh Pemuda yang merupakan anak jati Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru, meminta agar PT. Surya Intisari Raya (SIR) diaudit secara menyeluruh.

Hal itu disampaikan Suhermanto, yang diketahui merupakan cucu Kandung Wali Slamat, Kepala Desa pertama Desa Okura (sekarang kelurahan) yang mana ibu Kandungnya bernama Suharti, puteri kedua dari sang wali, melalui keterangan tertulis yang disampaikan kepada AmiraRiau.com, Selasa (2/1/2024) pagi.

Selain itu, Suhermanto yang menegaskan telah berniat mewakafkan dirinya untuk berjuang membantu masyarakat lemah di Kota Pekanbaru ini, merupakan Sekretaris Pemuda Pancasila (PP) Kota Pekanbaru dan Ketua Forum Pemuda Peduli Masyarakat Miskin (FPPMM) Pekanbaru, memang dikenal sebagai tokoh pemuda yang aktif dibidang sosial.

Ada beberapa alasan penting yang membuat Suhermanto meminta PT. SIR diaudit secara menyeluruh.

"Hal ini berdasarkan penelusuran serta investigasi pribadi saya sebagai putra Okura sekaligus merupakan bentuk tanggungjawab dan kepedulian terhadap warga yang selama ini belum mendapatkan hak sebagaimana mestinya," ujar Suhermanto.

Menurut Suhermanto, PT. SIR  merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang lahannya melintasi dua kabupaten/kota (Siak dan Pekanbaru).

PT. SIR berdiri pada tahun 1987 berdasarkan Akta Notaris Singgih Susilo, SH, No. 135 Tanggal 29 Juli 1987 dan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 47 Tanggal 16 Agustus 2021 oleh Notaris Sri Hadianingsih Adi Sugijanto, SH di Jakarta.

"Yang saya jelaskan terfokus hanya pada wilayah kebun yang termasuk dalam administrasi Kota Pekanbaru," katanya.

Suhermanto mengatakan, kebun PT. SIR yang berada di Kelurahan Okura disebut dengan Kebun Sei Lukut.

Dari namanya, kebun ini tidak dilalui Sungai Lukut saja, tetapi ada 5 sungai yang berada di dalam area tersebut, yakni Sungai Siak, Lukut, Pulai, Ukai dan Kelabau.

PT. SIR memiliki dua HGU, untuk wilayah Okura yakni HGU pertama dengan Nomor 40/HGU/BPN/94, Jakarta, 04 Agustus 1994 (Luas 3.508 Ha) dan 41/HGU/BPN/94, Jakarta, 04 Agustus 1994 (Luas 1.430 Ha) dengan total luasan 5.030 Ha. Ini berdasarkan Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Perusahaan Industri dan Perkebunan Pekanbaru-Provinsi Riau Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019, Tanggal 27 Maret 2019.

PT. SIR memiliki luasan area tanam seluas 4.357 Ha dengan tahun tanam 1993 – 2004, serta satu PKS dengan hasil produksi TBS 88.600 ton/tahun untuk CPO 31.000 ton/tahun, berdasarkan Pengajuan ISPO – RSPO PT. SIR kepada PT. Mutuagung Lestari pada tanggal 23 Agustus 2021.

"Hasil pengamatan saya di lapangan mendapati beberapa hal," kata Suhermanto.

Pertama, PT. SIR diduga melakukan kejahatan lingkungan sebab diduga semua DAS yang berada didalam area perkebunan rusak akibat ditanami Sawit tanpa mematuhi aturan sepadan sungai yang telah ditetapkan pemerintah dan berakibat rusaknya ekosistem serta meracuni lingkungan.

Kedua, PT. SIR diduga melakukan manipulasi laporan tahunan baik terkait kondisi perkebunan maupun kewajiban CSR yang telah diatur UU, diduga CSR yang dilaporkan tidak sesuai dengan kondisi dilapangan, namun hal ini juga diduga mendapat pembiaran dari instansi terkait.

Ketiga, PT. SIR bersama salah satu koperasi diduga telah melakukan manipulasi data terkait pemenuhan syarat perpanjangan HGU yang berakhir pada tahun ini dalam pemenuhan kewajiban pembangunan kebun plasma atau pola kemitraan yang mana hal ini telah dilaporkan ke Polda Riau namun sudah lebih dari satu bulan belum ada perkembangan sebab belum diterimanya SP2HP oleh pelapor padahal pada saat itu ratusan masyarakat mendatangi SPKT Polda Riau dengan harapan mendapatkan atensi dari Pihak Kepolisian.

"Saya bersama masyarakat Okura sangat bersyukur atas ketegasan Gubernur Riau Bp. Edy Natar dalam mengusut konflik ini, artinya ada harapan yang dirasakan masyarakat. Menurut saya selama ini PT. SIR memang tidak bersahabat dengan masyarakat sekitar entah kekuatan apa yang ada pada mereka sehingga tidak perduli dengan kewajiban mereka," tutur Suhermanto.***



Baca Juga Topik #riau+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+