Download our available apps

Tambak Kerang Batu, Usaha Impian di Pulau Halang yang Dijaga dan Dibesarkan Alam
Kondisi laut yang menjadi andalan untuk tambak kerang serta menggali potensi perikanan di Pulau Halang Muka, Kecamatan Kubu Babusalam, Rohil.

Betuah Pulau Halang- Diantara luasnya bentangan lautan di Pulau Halang Belakang dan Pulau Halang Muka, Kecamatan Kubu Babusalam, ada beberapa batang kayu berjejer rapi.

Kayu-kayu itu sengaja dipancang sebagai penanda batas hamparan tambak kerang batu.

Kerang batu atau yang dalam wikipedia disebut Kepah, adalah sejenis kerang (bivalvia) yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska).

Kata ini sering diterapkan hanya pada hewan yang dapat dimakan dan hidup sebagai infauna, menghabiskan sebagian besar hidupnya setengah terkubur di pasir dasar laut atau dasar sungai.

Baca Juga

Kerang memiliki dua cangkang berukuran sama yang dihubungkan oleh dua otot adduktor dan memiliki kaki penggali yang kuat. Mereka hidup di lingkungan air tawar dan laut; di air asin mereka lebih suka menggali ke dalam lumpur dan kekeruhan air yang dibutuhkan bervariasi menurut spesies dan lokasi.

Kayu pancang itu, tidak dilengkapi jaring atau penghalang lainnya antara satu tambak satu dengan yang lain dengan pemilik yang berbeda.

Dalam kawasan pancang inilah, kemudian benih Kerang Batu kemudian ditabur.

Jangan salah, benih yang ditabur tidak lebih besar dari gula pasir dan berwarna keputihan. Bisa dibeli langsung dari nelayan yang melaut di Pasir Limau Kapas,. dalam bentuk kalengan.

Dalam satu tambak, jumlah benih yang ditabur bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan kaleng.

Jika kelak berhasil panen, dalam satu kaleng bibit yang ditabur, hasilnya bisa mencapai 7 ton! Soal harga, jangan khawatir, dalam harga terendah seperti saat ini, satu kilo bisa mencapai puluhan ribu, dan ada kalanya harga bisa dua kali lipat.

Usaha ini adalah idola bagi masyarakat Rokan Hilir atau beberapa wilayah pesisir lainnya di Riau. Mempunyai usaha tambak kerang batu adalah impian.

Tidak saja karena prospek yang menggiurkan, tetapi juga mempunyai tambak kerang batu, tidak merepotkan seperti halnya usaha lainnya.

Kerang Batu tidak membutuhkan makanan dari pemilik tambak, tumbuh dan berkembangnya sangat bergantung pada kondisi alam sekitar.

Menurut April, salah seorang nelayan yang mempunyai beberapa lokasi tambak Kerang Batu di Pulau Halang, Kamis (11/1/2024), setelah menaburkan benih, tugas kita adalah mempercayakan dan berserah kepada alam, kepada Yang Maha Kuasa.

"Kerang batu setelah penaburan benih, akan dibiarkan begitu saja. Sepenuhnya akan dijaga dan dibesarkan oleh alam," katanya.

Dikatakan, tidak sedikit pemilik tambak yang tidak berhasil panen. Namun tidak sedikit pula yang mampu meraup keuntungan dari itu.

Ada kalanya ketika waktu panen, kerang yang diharapkan tumbuh besar seperti harapan menghilang begitu saja atau mati. Tapi yang bersebelahan persis, bisa panen seperti biasa.

"Masa sejak penaburan benih hingga layak panen, kurang lebih 1 tahun. Satu kilonya bisa mencapai ratusan ekor," kata April yang didampingi Yopie, nelayan lain yang merupakan sepupunya.

Tapi jika berhasil panen, selain tidak membutuhkan biaya untuk memberi makan, harga per kilonya lumayan tinggi.

Ini merupakan salah satu potensi alam yang dimiliki oleh Pulau Halang. Daerah lain juga rata-rata pesisir, tapi Pulau Halang baik Pulau Halang Belakang dan Pulau Halang Muka, sama-sama memiliki potensi besar.

"Kami bersyukur bisa memiliki lahan tambak di Pulau Halang. Dan potensi ini harus dikembangkan secara baik," katanya.

April meminta agar pemerintah, terutama Pemkab Rohil dan pihak lainnya bisa membantu nelayan atau pemilik tambak untuk pengembangan usahanya, termasuk dalam hal penyediaan bibit.

April mengingatkan, berusaha tambak Kerang Batu jangan pernah takabur atau berharap terlalu besar bisa langsung punya banyak uang dari itu.

"Mengalir saja pak. Harapan tentu saja sangat besar, tapi jangan takabur, karena usaha ini sepenuhnya dijaga dan dibesarkan oleh alam," tuturnya.***