Penghasilan Pengemis di Pekanbaru Disebut Capai Belasan Juta per Bulan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 19:40:37 WIB Cetak

Seorang pengemis menggunakan kostum badut yang terjaring operasi P2KS di Pekanbaru. (Foto/Dinsos Pekanbaru)

Betuah Pekanbaru - Penghasilan pengemis yang biasa meminta-minta di lampu merah maupun di pinggiran-pinggiran jalan dalam Kota Pekanbaru, disebut mencapai Rp18 juta per bulan.

Ketua Tim Yustisi Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi mengatakan, dalam satu harinya para pengemis bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp600 ribu dengan asumsi Rp2.000 setiap dua menit.

"Kalau satu jam ada 30 kali lampu merah, setiap lampu merah dikasih dua ribu, dikalikan 30 jadi Rp60 ribu," ujarnya, Jumat (17/10/2025).

"Itu (Rp60 ribu) satu jam. Kalau satu hari dikalikan 10 jam saja, maka pendapatannya bisa Rp600 ribu dalam sehari," ulas Masykur, yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru ini.

Dengan demikian, lanjut dia, dalam satu bulannya penghasilan pengemis bisa berkisar Rp18 juta. Jauh lebih besar dari gaji pegawai pemerintah dan karyawan swasta.

"Lebih besar dari gaji kita-kita semua (sebagai pegawai pemerintah dan swasta)," tegasnya.

Seorang pengemis yang membawa balita dan anak di bawah umur, terjaring operasi P2KS di Pekanbaru. (Foto/Dinsos Pekanbaru)

Menurut Masykur, sebagian besar dari pengemis juga bukan karena hidupnya susah atau faktor ekonomi. Tapi mereka sudah terbiasa menghasilkan uang tanpa bekerja dengan memilih meminta-minta dengan berbagai penampilan agar warga merasa iba.

Bahkan tak sedikit di antara pengemis merupakan balita dan anak-anak di bawah umur, yang seharusnya mereka menikmati masa kecil untuk bermain dan belajar.

"Ini butuh waktu (untuk menertibkan), karena ini terkait mindset dan kebiasaan," ucapnya.

Untuk itu, terang Masykur, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berencana membuat surat edaran untuk mencegah masyarakat memberi uang kepada pengemis. Ia menyebut nantinya pemberi uang kepada pengemis di jalan terancam kena sanksi.

"Kita akan buat surat edaran, kita sosialisasikan, serta butuh dukungan semua pihak. Buka cuma pemerintah, tapi masyarakat," jelasnya.

Dirinya menilai bahwa banyak masyarakat berasumsi bahwa memberi uang kepada pengemis di jalanan adalah bagian dari sedekah. Ia menyebut bahwa masyarakat bakal diberi pemahaman agar memberi sedekah ke tempat yang tepat.

"Masih banyak tempat-tempat untuk menyalurkan sedekah," tutupnya.

Seperti diketahui, saat ini Pemko Pekanbaru tengah melakukan operasi skala besar terhadap Pemerlu Penyandang Kesejahteraan Sosial (P2KS) seperti pengemis, gelandangan, pak Ogah, serta Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Penertiban dilakukan lantaran keberadaan para pengemis, gelandangan maupun pak Ogah semakin menjamur, sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban, serta kelancaran lalu lintas.***



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+