Lakukan Berbagai Pelanggaran, 10 Pramugara Bus TMP di SP3 dan SP1

Senin, 17 Februari 2020 - 13:08:02 WIB Cetak

Dirut PT TPM Azmi

Betuah Pekanbaru - Manajemen PT Transportasi Madani Pekanbaru (TPM), memberikan surat peringatan ketiga (SP3) dan SP 1 kepada 10 pramugara/pramugari bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).

"Untuk SP3 ada 4 orang dan SP1 6 orang. Ini merupakan lanjutan kasus sebelumnya. Sebelumnya kan sudah ada 4 orang yang kita berhentikan," ungkap Direktur Utama (Dirut) PT TPM Azmi, Senin (17/2/2020).

Disampaikan Azmi, 10 pramugari/pramugari yang diberi SP3 dan SP1 itu terbukti melakukan berbagai pelanggaran sesuai hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh manajemen PT TPM.

"Seperti ada kelebihan uang dari total tiket yang terjual. Memang angkanya tidak banyak, tapi tetap kita anggap suatu kelalaian. Contoh, ada berlebih uang Rp4 ribu. Dari pengakuan pramugara, itu kelebihan yang diberi secara sukarela oleh penumpang karena tidak ada uang kembalian. Tapi tetap saja alasannya tidak bisa kita terima," ujarnya.

Selain itu, ada pula pramugara yang dilaporkan menghidupkan musik dengan volume keras sehingga mengganggu kenyamanan penumpang yang menggunakan jasa bus TMP.

"Dari laporan, ada kesan wah di dalam bus, volume musiknya berlebihan. Hasil sidak, memang begitu, agak kuat musiknya, maka kita beri surat peringatan pertama atau SP1," ujarnya.

"Kemudian ada juga laporan kalau pramugara tersebut berjoget di dalam bus. Tapi itu tidak terbukti, tidak sampai seperti yang dilaporkan. Tapi tetap kita beri sanksi ringan berupa SP1," ulas mantan Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru ini.

Lebih jauh disampaikan Azmi, sebagian besar laporan yang diterima manajemen PT TPM tidak hanya bersumber dari pengaduan masyarakat. Tapi ada juga yang dilaporkan oleh sesama pramugara/pramugari.

"Kalau laporan dari sesama pramugara, itu tidak bisa kita terima mentah-mentah. Kita harus bijak memproses, karena bisa saja ada persaingan sesama mereka, maka perlu berbagai bukti kuat," ucapnya.

"Yang jelas, pemberian sanksi bagi pramugara/pramugara yang melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur) ini bertujuan meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa bus TMP," tutup Azmi menambahkan. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+