Pasien Positif Corona di Kampar jadi 2 Orang, Status jadi Tanggap Darurat

Senin, 06 April 2020 - 22:26:05 WIB Cetak

Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, saat memimpin rapat penetapan status Tanggap Darurat Bencana Non Alam akibat Covid-19, Senin (6/4/2020).

Betuah Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Juru Bicara Penanganan Covid-19 dr Indra Yopi, kembali mengumumkan penambahan 1 kasus positif Coronavirus Disease atau Covid-19, Senin (6/4/2020).

Dikatakan Indra, satu kasus baru yang disebut sebagai kasus 12 merupakan warga Kabupaten Kampar berinisial S (42 tahun).

"Saat ini pasien sudah diisolasi dan dirawat (di salah satu rumah sakit) di Kota Pekanbaru," ungkapnya.

Dengan penambahan satu kasus tersebut, total sudah terdapat sebanyak 12 warga Riau yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Sedangkan di Kampar menjadi 2 kasus, 1 kasus sebelumnya diumumkan pada Minggu (5/4/2020) sore.

"Diskes Provinsi Riau langsung melakukan tracing kontak dari pasien S. Dalam melakukan tracing ini kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan Polda Riau," ucapnya.

Naik Status

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar sendiri langsung menaikkan status dari Siaga Darurat Bencana Non Alam akibat Covid-19 menjadi Tanggap Darurat Bencana.

Penetapan status itu berlangsung dalam rapat gugus tugas penanggulangan Covid-19 di posko satgas Covid-19 Kampar, Senin (6/4/2020).

Rapat dipimpin secara langsung oleh Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, dihadiri Forkopimda, Kepala OPD, Dirut RSUD Bangkinang dan Rumah Sakit swasta, serta seluruh organisasi tenaga profesional kesehatan di Kabupaten Kampar.

Dikatakan Catur, langkah menaikkan status daerah tersebut diambil dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya, yakni dengan terkonfirmasinya masyarakat Kabupaten Kampar yang telah terinfeksi virus corona. 

"Berkenaan ini kita semua yang terdiri dari tim satuan gugus tugas Covid-19 segera menyesuaikan upaya langkah-langkah dalam peningkatan sesuai status yang telah kita tetapkan," pintanya.

Dengan status itu, Catur juga meminta semua komponen pemerintah serta TNI/Polri bekerja lebih erat lagi dan bersinergi mengambil langkah dan tindakan yang diperlukan untuk mencegah dan menangani dampak buruk yang ditimbulkan. 

"Di antaranya kegiatan evakuasi, isolasi, perlindungan, penyelamatan, serta pemulihan korban Covid-19 dan menyatukan kerja sama dengan seluruh element masyarakat," ujarnya.

Di tempat yang sama, Dandim 0313 KPR Letkol Inf Aidil Amin menyerahkan  bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Bupati Kampar untuk diserahkan ke Puskesmas dan RSUD Bangkinang.

"Ada 200 set APD level 3, dan alat kesehatan lainnya. Harapan kami silahkan dibagikan ke 31 Puskesmas yang ada Kabupaten Kampar dan di RSUD Bangkinang," pintanya.

Dalam keterangannya, Dandim juga memberikan ide untuk menjadikan kawasan Stanum sebagai tempat karantina untuk keluarga PDP yang sudah kontak langsung dengan pasien.

"Kita berharap sumber daya yang kita  miliki harus digunakan, sepeti Stanum untuk tempat isolasi. Kami dari TNI siap sebagai pengaman dan tukang masaknya jika perlu. Isolasi ketat terbatas perlu dilakukan selain untuk  mencegah virus juga memberikan ketenangan di masyarakat, keluarga yang PDP kita isolasi ketat," sarannya.

1 PDP Meninggal

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Dedy Sambudi menjelaskan, hingga Senin (6/4/2020) jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 2.591 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 13 orang dengan rincian 3 sembuh dan 1 meninggal dunia.

Disampaikannya, 1 PDP yang meninggal dunia merupakan warga  Kecamatan Siak Hulu. Pasien meninggal di salah satu rumah sakit dan hasil swap-nya belum keluar.

"Pasien meninggal hari Jumat kemarin. Untuk keluarga kita sudah lakukan isolasi mandiri," tuturnya. (abd)



Baca Juga Topik #Kampar+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+