Betuah Pekanbaru - Amukan si jago merah di tengah hujan deras disertai angin kencang dan petir pada Selasa (12/5/2020) malam, sedikitnya menghanguskan 10 ruangan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Pekanbaru di Jalan Lokomotif, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh.

"Yang terbakar 5 ruang belajar dan 5 ruang administrasi. Mulai dari ruang kepala sekolah, ruang TU dan ruang guru. Sekarang ada tinggal 11 ruangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal, Rabu (13/5/2020).

Disampaikan Jamal, dari laporan yang dia terima, api yang membakar 10 ruangan di SMPN 7 itu terjadi setelah suara petir besar yang diduga menyambar jaringan listrik di bangunan sekolah sehingga mengakibatkan arus pendek listrik.

"Api langsung membesar dan menghanguskan sebanyak 10 ruangan," ungkapnya.

Disebutkan Jamal, bangunan yang terbakar merupakan banguan tua tahun 1977. Namun bangunan tersebut masih difungsikan pihak sekolah, sehingga terdapat juga berbagai peralatan kantor yang ikut terbakar.

"Yang kena itu bangunan tahun 1977. (kerugian bangunan) sekitar Rp1,5 miliar lah. Ditambah alat-alat bisa saja Rp2 miliar, karena juga ada komputer yang terbakar, meja juga," ucap Jamal.

Lantaran ruangan yang terbakar merupakan bangunan tua, Jamal memastikan proses belajar mengajar tidak akan terkendala. Karena dari 18 ruang belajar yang dibutuhkan, hanya kekurangan 3 ruangan akibat kebakaran.

"Ruang belajar dari kelas VII sampai kelas IX itu nanti ada 15 ruang belajar. Artinya nanti ada doble sif. Kemudian kita pakai tiga ruangan untuk kepala sekolah, TU dan ruang guru," tutupnya. (abd)