Wacana Dimulai Awal Agustus, Belajar Tatap Muka Tunggu Izin Kementerian

Selasa, 28 Juli 2020 - 13:50:03 WIB Cetak

Plt Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas

Betuah Pekanbaru - Belajar mengajar sistem tatap muka satu hari dalam satu pekan untuk peserta didik SD/Mi dan SMP/MTs se-Kota Pekanbaru, diwacanakan dimulai pada 3 Agustus 2020 mendatang.

Wacana itu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan belajar di sekolah yang telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebut, konsep belajar di sekolah satu hari dalam satu pekan itu akan segera diajukan ke Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mendapat persetujuan.

"SOP-nya sudah rampung dan kita sampaikan ke walikota. Nanti pak wali akan menyampaikan kepada Kemenag dan Kemendikbud untuk meminta persetujuan. Kalau diizinkan, kita mulai 3 Agustus mendatang," ungkapnya, Selasa (28/7/2020).

Disampaikan Ismardi, konsep belajar satu hari dalam satu pekan akan dititikberatkan pada pembelajaran yang diperkirakan sulit dipahami peserta didik maupun orangtua selama pembelajaran daring berlangsung.

"Fokus pelajaran nantinya adalah yang berdasarkan analisa berat dilakukan orangtua. Karena orangtua ini kan latar belakang pendidikannya berbeda, ada yang tidak tamat SD, ada yang sibuk mencari uang dan lain-lain," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, wacana belajar satu hari dalam satu pekan ini dikemukakan secara langsung oleh Walikota Pekanbaru. Wacana ini sesuai hasil evaluasi pelaksanaan belajar sistem daring yang telah diterapkan sejak Maret lalu.

"Untuk belajar daring ini, khusus di daerah pinggiran, sinyal tidak bagus. Sehingga ini menjadi kendala," ucap walikota, Rabu (15/7/2020) kemarin.

Selain itu, wacana mengembalikan peserta didik ke sekolah juga sebagai respon pemerintah kota terhadap keluhan serta keinginan orangtua murid agar anak-anak dikembalikan ke sekolah.

"Makanya kita akan buatkan regulasi. Ini setelah memperhatikan semua regulasi yang ada, bagaimana anak-anak bisa belajar tatap muka. Di sisi lain, kita juga harus menjaga mereka agar terselamatkan dari covid," tegas walikota.

"Untuk itu, kita rencanakan satu kali satu minggu ada pertemuan antara peserta didik dan guru di sekolah. Ini juga untuk pelepas rindu anak-anak kita datang ke sekolah," ulasnya.

Sesuai konsep awal, nantinya dalam satu kali pertemuan haya boleh 50 persen peserta didik yang hadir ke sekolah untuk mengikuti belajar tatap muka.

"Misalnya awal pekan, hari Senin atau pertemuan pertama, itu 50 persen. Kemudian pertengahan pekan, hari Kamis, pertemuan untuk yang 50 persen lagi," terang walikota.

"Dalam pertemuan itu, kita harapkan guru memberikan PR (pekerjaan rumah) kepada anak didik untuk satu minggu. Pada saat pertemuan selanjutnya, peserta didik menyerahkan tugas yang telah diberikan pada minggu sebelumnya kepada guru," tambah walikota. (abd)



Baca Juga Topik #pendidikan+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+