Walikota Pekanbaru Firdaus
Betuah Pekanbaru - Sebaran wabah virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 pada pendemi gelombang kedua masih memburuk. Sepanjang Juli ini saja, sudah tercatat sebanyak 73 kasus positif corona.
Meski demikian, Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut belum ada wacana dirinya untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai sebaran virus corona.
"Tidak ada kemungkinan kembali ke PSBB. Tegas saya katakan, tidak," ucapnya kepada wartawan usia menutup kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa ke-108 di Jalan Padat Karya, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Rabu (29/7/2020).
Menurut walikota, jika PSBB kembali diberlakukan, maka ekonomi dipastikan akan semakin terdampak bahkan diperkirakan lebih parah pada pandemi gelombang pertama.
Saat itu, pemerintah kota mengambil kebijakan memberlakukan PSBB selama 42 hari secara berturut-turut. Akibatnya, ekonomi menjadi lumpuh dan banyak dari tempat usaha yang memilih tutup.
Akibat tempat usaha tutup, tercatat sebanyak 109 karyawan swasta yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh pihak perusahaan dan 705 lainnya dirumahkan.
"Jadi kalau kembali ke PSBB, kita akan mengalami perekonomian yang lebih parah lagi," tegasnya.
Dengan keterbukaan seperti sekarang, warga Pekanbaru harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Warga diberikan ruang gerak untuk berusaha dan beraktivitas dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Sehingga warga bisa tetap produktif dan aman dari covid," ujarnya.
Peniadaan PSBB juga mengingat Kota Pekanbaru merupakan pusat perekonomian di Riau. "Kota Pekanbaru ini merupakan kota metropolitan. Kota ini juga kota transit keluar masuk ke Riau," tutupnya. (abd)