Lima Hari Terakhir 245 Kasus Positif Corona di Pekanbaru, 5 Meninggal Dunia

Ahad, 06 September 2020 - 12:32:24 WIB Cetak

Pemeriksaan sampel swab sebagai salah satu upaya memutus sebaran wabah Covid-19. (foto istimewa)

Betuah Pekanbaru - Sebaran wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 terus meningkat di Kota Pekanbaru sejak beberapa pekan terakhir. Dalam satu hari saja tercatat puluhan kasus positif.

Dari data yang dirilis Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru Zaini Rizadi, terhitung tanggal 1 hingga 5 September 2020 total kasus positif corona di Ibukota Provinsi Riau sudah mencapai 245 orang.

Yang mana pada tanggal 1 September terdapat tambahan 37 kasus positif, tanggal 2 bertambah 47 kasus, tanggal 3 41 kasus, tanggal 4 46 kasus dan tanggal 5 September bertambah sebanyak 74 kasus.

Untuk tambahan kasus positif terbanyak tercatat di Kecamatan Payung Sekaki berjumlah 39 orang, disusul Tenayan Raya 36 dan Kecamatan Tampan 33 orang.

Kemudian di Kecamatan Rumbai bertambah 29 orang, Rumbai Pesisir 26, Marpoyan Damai 21, Bukit Raya 15, Limapuluh 13 dan Kecamatan Sukajadi ada tambahan 12 orang.

Selanjutnya di Kecamatan Senapelan bertambah 8 orang, Pekanbaru Kota 3 orang dan 7 orang merupakan warga luar Pekanbaru. Sementara Kecamatan Sail tidak ada kasus positif Covid-19 sejak lima hari terakhir.

Sedangkan untuk pasien sembuh sendiri hanya tercatat sebanyak 33 orang dan kasus meninggal dunia juga meningkat dengan jumlah 5 orang terhitung tanggal 1 hingga 5 September 2020.

Guna memutus sebaran wabah covid, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di wilayah kecamatan tertinggi sebaran kasus positif.

Walikota Pekanbaru Firdaus sebelumnya menyebutkan, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau masih melakukan pemetaan terhadap wilayah yang akan dilakukan penerapan PSBM.

"Sekarang masih persiapan, tim gugus tugas provinsi dan kota masih membahas, karena ini mesti kerjasama dengan tim gugus tugas provinsi terutama untuk menentukan peta, wilayah mana yang merah dan harus kita isolasi dalam PSBM nanti," ujarnya, Kamis (3/9/2020) kemarin.

Setelah dilakukan pemetaan, sebut walikota, nantinya akan disampaikan ke pakar epidemiologi. "Yang menentukan pakar epidemiologi. Tentunya berdasarkan analisa, dakta dan fakta," ucapnya.

"Makanya kita harap pertengahan bulan ini (September), tim kota dan provinsi sudah bisa menentukan wilayah mana yang akan kita jadikan pilot project untuk kegiatan ini (PSBM)," harapnya menambahkan.

Dalam penerapan PSBM nanti, disampaikan walikota bisa saja berskala kelurahan maupun kecamatan. Semuanya tergantung dengan sebaran wabah covid terkini dengan memperhatikan tingkat resiko penularan yang tinggi.

"Intinya, di daerah dengan tingkat resiko penularan yang tinggi, itu yang akan kita isolasi. (Penerapannya) bisa saja kita lakukan siang dan malam, tergantung dengan kondisi di lapangan. Yang jelas sekarang masih kita persiapkan," tutupnya. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+