Belajar Tatap Muka Hanya Dua Jam, Peserta Didik dan Guru di Rapid Test

Senin, 25 Januari 2021 - 22:38:47 WIB Cetak

Walikota Pekanbaru Firdaus didampingi Wawako Ayat Cahyadi, saat memimpin rapat koordinasi pemberian izin pembelajaran tatap muka bagi semua tingkat pendidikan, bertempat di aula lantai VI perkantoran terpadu walikota di Tenayan Raya, Senin (25/1/2021).

Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, telah memutuskan pelaksanaan belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19 akan dimulai awal Februari mendatang.

Hanya saja, belajar tatap muka sebagai pelengkap dari pembelajaran dalam jaringan (daring) ini hanya berlangsung dua jam dalam satu kali pertemuan.

"Jadi hanya berlangsung dua jam saja. Karena ini hanya pelengkap daring," ungkap Walikota Pekanbaru Firdaus, Senin (25/1/2021).

Selain itu, sebut walikota, belajar tatap muka juga hanya dilangsungkan di sekolah yang berada pada zona kuning sebaran wabah covid.

"Untuk gelombang pertama, belajar tatap muka terbatas hanya kita laksanakan di wilayah kecamatan dengan resiko penyebaran ringan atau zona kuning," ucapnya.

"Sementara di zona oranye untuk dua kecamatan (Tampan dan Rumbai), ini untuk sementara kita tunda," ulas walikota.

Namun sebelum belajar tatap muka dimulai, tim Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru akan melakukan pemeriksaan rapid test terlebih dahulu kepada peserta didik dan guru.

Tes yang akan dilakukan secara acak ini merupakan penegasan walikota menyikapi adanya kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Ismardi Ilayas yang ingin membatalkan rapid test kepada peserta didik dan guru.

"Murid dan guru harus dilalukan tes secara acak. Diambil secara acak sesuai ilmu statistik kesehatan. Jadi tidak semua dites," paparnya.

"Kalau tidak ada test, bagaimana kita bisa mengetahui peserta didik dan guru aman selama belajar tatap muka berlangsung," tutup walikota menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Ismardi Ilyas membatalkan wacana pemeriksaan rapid test terhadap peserta didik sebelum mengikuti proses belajar tatap muka.

"Tidak, kita tidak jadi rapid test. Itu tidak jadi syarat," ujarnya. (abd)



Baca Juga Topik #pendidikan+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+