Walikota Pekanbaru Firdaus, saat menerima piagam penghargaan pembinaan kepatuhan penyampaian laporan kegiatan penanaman modal yang diserahkan oleh Gubernur Riau Syamsuar.
Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menempati peringkat pertama pembinaan kepatuhan penyampaian laporan kegiatan penanaman modal di Provinsi Riau.
Atas prestasi dari kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Pekanbaru itu, pemerintah kota mendapatkan piagam penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Piagam penghargaan sendiri diserahkan secara langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar kepada Walikota Pekanbaru Firdaus, pada kegiatan Rilis Realisasi Investasi TW (triwulan) III 2021, bertempat di Hotel Prime Park, Selasa (2/11/2021).
"Kami bukan hanya nomor satu di Riau. Tapi, Pekanbaru ini juga terbaik nasional," ujar Firdaus usai menerima piagam penghargaan.
Dari evaluasi realisasi investasi, kata dia, diketahui bahwa investasi di Pekanbaru tertinggi di Provinsi Riau. Sementara Riau, berada di peringkat keempat di tingkat nasional. Bahkan, pada ekspor non migas, Riau berada di peringkat dua melalui Pelabuhan Dumai.
"Jadi kita harus syukuri bahwa Provinsi Riau masih berkontribusi untuk devisa negara selain minyak dan gas (migas). Bahkan secara nasional, Riau masuk lima besar," ucapnya.
Walikota Pekanbaru Firdaus, foto bersama Sekretaris DPM-PTSP F Rudi Misdian dan jajaran usai menerima penghargaan.
Sementara itu, Sekretaris DPM-PTSP Pekanbaru F Rudi Misdian menyatakan jika penghargaan yang diterima akan menjadi motivasi bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kinerja.
"Dengan demikian, mudah-mudahan capaian investasi di Kota Pekanbaru bisa semakin meningkat," harapnya.
Disampaikan Rudi, berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, terhitung sejak Januari hingga akhir September atau selama triwulan satu sampai triwulan tiga tahun 2021, investasi yang masuk ke Kota Pekanbaru telah mencapai Rp3,9 triliun.
"Untuk ivestasi terbesar bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp2,146 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp1,756 triliun," ungkapnya.
Kemudian dari Rp3,9 triliun investasi yang masuk tersebut, terang dia, terdapat sebanyak 1.673 proyek. Rinciannya 1.577 proyek PMDN dan 96 proyek PMA.
"Dari 1.673 proyek PMDN dan PMA ini, itu sudah menyerap sebanyak 4.282 tenaga kerja. Yang mana 4.281 orang merupakan tenaga kerja lokal atau TKI (tenaga kerja Indonesia) dan 1 orang TKA (tenaga kerja asing)," tutupnya. (abd)