Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas
Betuah Pekanbaru - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, mengancam bakal mengevaluasi kinerja kepala sekolah negeri yang lalai menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.
"Kita sudah wanti-wanti kepala sekolah. Itu tanggung jawab mereka. Kalau mereka lalai, nanti bisa saja kita evaluasi mereka (kepala sekolah) karena tidak bertanggung jawab," tegas Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas, Senin (6/12/2021).
Untuk itu, kata dia, kepala sekolah bersama guru mesti mengawasi penerapan prokes secara ketat serta mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas berlangsung.
"Makanya mereka (kepala sekolah) mesti menginvetarisir persoalan. Dari hulu mereka harus selesaikan itu, jangan sampai ke luar dari SOP Dinas Pendidikan," ucapnya.
Dari pengawasan yang dilakukan, diakui Ismardi masih didapati adanya sekolah yang kurang disiplin menerapkan prokes.
"Secara umum pelaksanaannya (PTM) baik, mereka sudah ikut prokes. Cuma kadang-kadang saat pengawasan (dari dinas) kurang, mereka (sekolah) juga kendor (terapkan prokes). Kita kan tak bisa juga mengawasi 571 sekolah sekaligus, karena kita hanya ada 4 kelompok (tim pengawas)," ujarnya.
Disampaikannya, pelanggaran prokes rawan terjadi ketika jam pulang seperti adanya peserta didik yang melepas masker dan tidak menjaga jarak.
"Kadang-kadang ada mereka yang pakai masker dan ada yang tidak. Lalu menjaga jarak. Itu terkadang dibiarkan. Mungkin tak sadar anak itu sudah buka masker, terutama ketika mereka sudah mau pulang. Itu yang kita ingatkan," ucapnya.
Di samping itu, Ismardi juga mengingatkan agar tidak ada kekosongan guru di dalam kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung.
"Jadi di dalam kelas tidak boleh kosong (guru), karena itu bisa dimanfaatkan mereka (anak-anak) untuk berbaur. Maka itu kita buat dua guru, satu di dalam dan satu di luar," tutupnya. (rki)