Dua ekor sapi yang terjangkit brucellosis saat dimusnahkan dengan cara dibakar
Betuah Pekanbaru - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru, sudah tidak ada lagi menemukan sapi yang terjangkit brucellosis.
Brucellosis merupakan penyakit bakterial yang menginfeksi sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Namun di Indonesia, Brucellosis paling umum ditemukan pada ternak sapi dan sering dikenal sebagai penyakit keluron menular.
Ternak yang terinfeksi brucellosis ini biasanya dapat menyebabkan keguguran pada saat hamil. Sedangkan pada hewan ternak jantan bisa menyebabkan orchitis dan infeksi kelenjer asesorius.
"Kemarin memang ada dua ekor sapi yang terpapar brucellosis. Tetapi sudah selesai, dan tidak ada lagi penyebarannya," kata Kepala Bidang Peternakan Distankan Kota Pekanbaru Herlandria, Jumat (23/12/2022).
Pasca ditemukan kasus, sebut dia, Distankan Pekanbaru telah melakukan uji surveilans terhadap ratusan ekor sapi yang dikirim ke Ibukota Provinsi Riau bersamaan dengan dua ekor yang terjangkit brucellosis.
"Kita sudah uji sebanyak dua kali dan hasilnya negatif," ungkap Herlandria.
Meski tidak ada lagi sapi yang terjangkit brucellosis, namun para peternak tetap dihimbau agar menjaga kesehatan ternaknya. Hal itu juga bertujuan mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit ngorok (LSD) yang sudah mewabah di sejumlah daerah.
"Jadi kita harus tetap waspada. Apabilah ada ternak yang sakit, kita minta segera dilaporkan ke kita," tutup Herlandria.
Seperti diketahui, pada 10 Desember lalu ditemukan dua ekor sapi yang dipasok dari luar daerah ke Pekanbaru yang positif terjangkit brucellosis. Kedua sapi tersebut langsung disembelih dan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar.***