Kunjungi Ponpes Babussalam, Chaidir Didoakan jadi Wakil Riau di DPD RI

Ahad, 15 Januari 2023 - 16:28:23 WIB Cetak

Ketua FKPMR DR drh H Chaidir MM dan Pimpinan Ponpes Babussalam Tuan Guru Syekh H Ismail Royan.

Betuah Pekanbaru - Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) DR drh H Chaidir MM, memenuhi undangan silaturahmi dari Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam.

Kunjungan Chaidir mendapat sambutan hangat oleh Pimpinan Ponpes Babussalam Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, diiringi dengan tabuhan kompang, Kamis (12/1/2023). Senyum serta saling puji di antara kedua tokoh Riau ini, menghiasi meriahnya dan kehangatan suasana.

Syekh H Ismail Royan dan Chaidir, memang sudah cukup lama berjanji bertemu untuk bersilahturami, namun baru terwujud pada Kamis kemarin.

Turut hadir dalam kegiatan itu seluruh pengasuh pondok pesantren, dewan guru serta santri dan santriwati Pesantren Babussalam dan undangan lainnya.

Pada pertemuan tersebut, Chaidir yang datang bersama pengurus FKPMR di antaranya Sekjen Drs H Endang Sukarelawan SH dan Muhammad Herwan (Wakil Sekjen), H Tengku Syed Muhammad Amin,  H Sarjono Amnan, Prof Dr Saktioto, dan Azmi Azis SE, juga didapuk memberikan kuliah umum yang bertema "Peluang dan Tantangan Usaha di Negeri Melayu Bertua".

Kegiatan silaturahmi itu diawali dengan sambutan Syekh H Ismail Royan. Ia memulai sambutannya dengan menyampaikan kenangan ketika dulu masih sering bersama dengan Chaidir.

Syekh H Ismail Royan yang memanggil Chaidir dengan sebutan Abang, menyatakan bahwa pertemuan itu merupakan yang kesekian kali di Ponpes Babussalam. Bahkan, saat bangunan pondok masih terbuat dari kayu, terjadi kesepakatan bersama para anggota DPRD Provinsi Riau pada saat itu yang memutuskan Chaidir sebagai Ketua DPRD Provinsi Riau.

Beliau berharap, ke depannya FKPMR mempunyai peran aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia, terutama di bidang agama. Hal ini berangkat dari keprihatinannya terhadap masih banyak anak-anak yang tidak bisa membaca Alquran dan shalat.

"Bagaimana mereka akan mengenal Allah, jika mereka tidak mampu membaca Alquran dan tidak mendirikan shalat," ucap Syekh H Ismail Royan.

Untuk itu, Syekh H Ismail Royan berharap dan berdoa agar Chaidir yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Riau selama dua periode, kelak akan menjadi wakil masyarakat Riau di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Menurutnya, melalui keilmuan dan pengalamannya ditambah juga Chaidir sangat mengetahui kondisi dan sangat mengerti permasalahan di daerah Riau, maka diyakini Chaidir akan mampu mengemban amanah.

Sementara itu Chaidir yang juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar Korps Alumni HMI Provinsi Riau 2022 – 2027 dan Dewan Penasihat ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) Orwil Riau ini, sebelum memulai kuliah umum menyampaikan beberapa hal terkait ungkapan soal Bertuah.

Dikatakannya, ada nilai-nilai di dalamnya yang tidak bisa hilang. Sebagaiman sumpah Hang Tuah sang legenda Melayu yang berbunyi, "Tuah Sakti Hamba Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Melayu Hilang di Bumi".

Selain itu, menurutnya, jika ingin bicara soal peluang dan tantangan, tentu harus mengukur kemampuan karena akan dihadapkan pada perubahan-perubahan.

"Kalau kita selalu menunggu, maka kita akan tergilas dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi," tegasnya.

Di tengah perubahan yang terus terjadi, lanjut Chaidir, kita ingin semampunya meningkatkan kesejahteraan. Pertanyaannya, bagaimana cara mewujudkannya? Kalau bicara peluang tentu saja banyak, apalagi negeri ini dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam.

"Namun sayangnya, kita sering tidak siap untuk mengelola potensi. Dulu, ketika kebun sawit diperkenalkan banyak yang menertawakan, ketika tahu hasilnya baru punya keinginan sementara lahan sudah tidak ada," ujar dia.

Karena itu, ia mengingatkan agak tidak terjebak dalam merasa kurang, merasa tidak mampu dan lain sebagainya. Demikian pula dengan tantangannya yang besar, karena masyarakat Riau yang sangat majemuk.

Terkait itu, Chaidir menyebutkan pentingnya kolaborasi untuk menggali potensi. Lalu, bagaimana kita menyiapkan diri? Jawabannya adalah pendidikan. 

Demikian pula dengan kompetensi, namun hal itu tidak cukup, harus mahir sesuai dengan kemampuan. Begitu pula, pintar saja tidak cukup, tetapi harus berakhlak mulia (akhlakul karimah).

"Saya kagum dengan tagline Pondok Pesantren Babusalam ini, yaitu "Beriman, Berilmu, Beramal dan Berakhlak Mulia", pungkasnya.***



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+