Betuah Pekanbaru - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, mengaku sering menerima laporan warga terkait aktivitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

"Saya memang ada dapat WhatsApp dari masyarakat bahwa di Pekanbaru ini banyak LGBT. Namun memang kalau dari data dinas (Diskes), itu tidak ada. Belum ada datanya," ujar dia, Selasa (31/1/2023).

Menyikapi hal itu, Muflihun mengatakan jika ia sudah melakukan pembahasan bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda). Dalam pembahasan itu disepakati untuk bersama melakukan langkah-langkah memberantas LGBT.

"Bagaimana kita hari ini bisa melakukan operasi di tempat-tempat yang kita anggap rawan LGBT, itu upaya persuasif yang akan kita lakukan," ucapnya.

Selain itu, lanjut Muflihun, juga perlu dilakukan pencegahan secara diri melalui sekolah.

"Inilah cara mengurangi LGBT. Karena kita khawatir kalau ini tidak kita antisipasi, akan terjadi bencana di Pekanbaru. Selain itu kita minta juga kepada masyarakat, orang tua, tolong diperhatikan anaknya, terutama dalam bergaul," pintanya.

Terpisah, Kepala Dinkes Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih menjelaskan jika LGBT merupakan penyimpangan seksual karena ada laki-laki suka dengan sesama lelaki tapi ia juga suka wanita.

"Laki-laki yang menyukai sesama laki-laki lain disebut dengan istilah LSL. Kalau perempuan, namanya lesbian," ungkap dia.

Namun demikian, diakui Zaini jika pihaknya tidak memiliki data terkait keberadaan dan jumlah LGBT di Kota Bertuah.

"Karena perilakunya menyimpang melalukan hubungan seksual, kami sulit mendapatkan datanya. Karena aktivitasnya tidak diketahui. Jadi, kami tidak memiliki data LGBT. Kami hanya memiliki data penderita HIV/AIDS," tutupnya.***