Menko PMK Muhadjir Effendy, menggendong salah satu anak dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru dalam rangka evaluasi penanganan stunting, Jumat (19/5/2023).
Betuah Pekanbaru - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menilai berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk percepatan penurunan angka stunting sudah sangat bagus.
"Secara umum sudah sangat bagus, sudah di bawah rata-rata nasional untuk stuntingnya," ucap Muhadjir, pada kunjungannya di Kota Pekanbaru yang dipusatkan di kantor Kelurahan Lurah Wonorejo, Jumat (19/5/2023).
Dikatakannya, saat ini Kota Pekanbaru hanya tinggal memenuhi target yang ditetapkan Gubernur Riau yakni di bawah 14 persen pada 2024 mendatang.
"Sehingga Riau bisa betul-betul memenuhi target dari Pemerintah Pusat dari Presiden yaitu tahun 2024 nanti 14 persen. Kalau Riau sekarang 17 persen dan Pekanbaru 16.8 persen. Saya rasa itu sudah sangat bangus," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyampaikan salah satu upaya percepatan penurunan angka stunting yang dilakukan Pemko Pekanbaru dengan membentuk program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
"Jadi, anak-anak stunting ini sudah memiliki Bapak Asuh, mulai Forkopimda, Pj Wali Kota, Sekda, kepala OPD, Ketua TP PKK, Dharma Wanita, termasuk perusahaan-perusahaan. Jadi, mereka menyalurkan bantuan melalui CSR," ungkap dia.
Program BAAS sendiri, lanjut Indra, akan dilaksanakan selama enam bulan. Program enam bulan ini hanya tahap pertama.
"Kemudian kami akan mengevaluasi lagi program Bapak Asuh ini sekitar Oktober atau November nanti," tutupnya.
Seperti diketahui, dalam program BAAS, masing-masing bapak asuh mesti memberikan pendampingan dan sekaligus bantuan bahan makanan untuk penunjang pertumbuhan anak stunting setiap bulan selama enam bulan.
Untuk besaran bantuan bahan makanan juga ditetapkan sebesar Rp500 ribu per anak asuh yang terdiri dari beras, telur, susu, dan lainnya yang bisa menunjang pertumbuhan anak stunting.***