Betuah Pekanbaru - Sebayak 410 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru, gagal mendapatkan bantuan subsidi bunga pinjaman bank lantaran tak lolos dalam BI checking atau layanan informasi riwayat kredit dalam Sistem Informasi Debitur (SID).

Subsidi bunga pinjaman bank sendiri merupakan salah satu program prioritas Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun yang bertujuan membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.

Dalam program ini, pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hingga Rp15 juta.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru Sarbaini menyebutkan, sampai saat ini baru 90 dari 500 pelaku UMKM yang lolos untuk mendapatkan bantuan subsidi bunga pinjaman bank sebesar 9 persen dari pemerintah kota setempat.

"Sisanya (410 UMKM lagi), itu kena BI checking. Jadi setelah BI checking, banyak yang tidak lolos," ungkapnya, Selasa (25/7/2023).

Untuk kendala BI checking, kata dia, pihaknya selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana program tidak dapat membantu karena merupakan syarat wajib yang ditetapkan pihak bank.

"Kalau masalah itu kan (BI checking) kita gak bisa juga ngapa-ngapain. Karena kalau BI checking itu pihak bank gak berani, karena kan mereka diawal OJK, nanti mereka yang kena," ujarnya.

Seperti diketahui, di 2023 ini Pemko Pekanbaru bekerjasama dengan BPR memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM untuk pengembangan usaha.

Dalam program subsidi bunga pinjaman ini, pelaku UMKM hanya dikenakan bunga sebesar 3 persen. Artinya, dari bunga normal 12 persen, 9 persen disubsidi atau ditanggung pemerintah kota.***