Betuah Pekanbaru - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, menyetujui penghapusan aset gedung utama Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terbakar pada Maret 2023 lalu.

"Sudah berproses (penghapusan aset). Udah keluar (surat penghapusan aset)," ucapnya, Senin (28/8/2023).

Dengan disetujuinya penghapusan aset, dalam waktu dekat pemerintah kota (pemko) setempat segera merobohkan sisa-sisa bangunan yang masih berdiri.

"Paling dalam waktu seminggu atau dua minggu ini kita akan robohkan, karena ini sudah keluar juga (surat penghapusan aset)," ujar Muflihun.

Meski demikian, namun ia belum bisa memastikan apakah akan dilakukan pembangunan ulang gedung MPP atau tidak. Sebab, ada dua wacana yang akan dibangun Pemko Pekanbaru di lokasi itu.

"Yang pertama kita ingin itu jadi alun-alun, dan opsi kedua itu tetap dibangun MPP. Tapi sampai hari ini kita belum memutuskan akan membangun apa," ungkap dia.

Jika nantinya opsi pertama yang dipilih yakni pembangunan alun-alun, lanjut Muflihun, maka untuk gedung baru MPP akan dipindah ke samping gedung C MPP.

"Tapi kami nanti masih perlu diskusi publik, kita akan undang akademisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, DPRD dan juga Forkopimda. Kita mau uji publik dulu mana yang pantas dan layak kita bangun di bekas MPP itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekdako Pekanbaru Indra Pomi menyatakan jika di lokasi MPP terbakar akan dibangun alun-alun. Bahkan, ia menyampaikan jika bangunan alun-alun itu sudah mulai dirancang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat.

Sesuai konsep awal, alun-alun nanti akan terhubung dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaca Mayang yang posisinya tepat di depan gedung utama MPP di Jalan Jenderal Sudirman.

"Jadi, alun-alun ini akan kita sambungkan ke RTH Putri Kaca Mayang. (Kemudian) RTH Kaca Mayang nanti akan menyambung ke RTH di Jalan Diponegoro. Jadi kawasan itu nanti akan menjadi ruang terbuka hijau di Pekanbaru," ucapnya.***